Pilkada Luwu Utara 2020
APK MTR-RL di Baebunta Rusak, Legislator DPRD Luwu Utara Beberkan Alasan Dukung Bisa
Pertama ada oknum yang sengaja memancing pendukung MTR-RL agar tidak fokus pada pemenangan.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Sebuah alat peraga kampanye (APK) milik pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Luwu Utara Muhammad Thahar Rum-Rahmat Laguni (MTR-RL) di Kecamatan Baebunta rusak.
Melihat persoalan itu, tim pemenangan MTR-RL meminta pendukung dan simpatisan tidak terpancing.
"Kita minta kepada segenap tim relawan dan pendukung agar tidak terpancing. Kita telah menurunkan tim khusus mengungkap pelakunya," kata salah satu tim MTR-RL Listan CR, Senin (19/10/2020).
Listan juga meminta seluruh tim pemenangan tetap fokus menggalang dukungan.
Sebab itulah pekerjaan utama dalam sebuah Pilkada.
Menurut dia, ada dua hal dibalik perusakan APK.
Pertama ada oknum yang sengaja memancing pendukung MTR-RL agar tidak fokus pada pemenangan.
Kedua ada orang yang tidak senang melihat dukungan MTR-RL yang semakin tidak terbendung.
"Kedua hal tersebut tujuannya sangat negatif karena bermuatan sentimen dan provokatif," katanya.
Sementara itu, tokoh masyarakat Luwu Utara, Mahfud Yunus mengatakan semenjak Indah Putri Indriani menjabat bupati stabilitas keamanan dan ketertiban terjaga dengan baik.
"Alhamdulillah kampung kita sudah aman sejak ibu Indah memimpin," kata Mahfud saat silaturahmi dengan warga di Kelurahan Bone, Kecamatan Masamba.
Selain itu, anggota DPRD Luwu Utara tersebut membeberkan alasan lain dirinya mendukung Indah yang berpasangan dengan Suaib Mansur pada Pilkada yang akan digelar 9 Desember mendatang.
"Pertama ibu Indah dan pak Suaib atau Bisa memiliki visi dan misi terkait kepentingan kita masyarakat Luwu Utara ke depan," ujar Mahfud.
Kedua, kata Mahfud, Indah adalah kandidat tidak pernah sekalipun menghujat dan menfitnah orang lain.
"Dan yang ketiga memiliki sifat tawadhu, rendah hati. Dikata-katai pun selalu sabar," katanya.
Alasan yang keempat, menurutnya, Indah senantiasa memegang teguh toleransi serta tidak mempersoalkan suku atau agama siapapun.
"Dan yang kelima itu, keamanan dan ketertiban kita di Luwu Utara sejak ibu Indah memimpin kondusif," tutup Mahfud.