SIAPA Pemilik Ambulans yang Diberondong Polisi? Pemprov DKI & PP Muhammadiyah Akhirnya Angkat Bicara
SIAPA Pemilik Ambulans yang Diberondong Polisi dengan Gas Air Mata? Pemprov DKI & PP Muhammadiyah Akhirnya Angkat Bicara
Pasalnya, sejumlah video yang merekam detik-detik aksi penyerang polisi terhadap ambulans yang beredar di media sosial terpotong.
Tayangan dalam video yang beredar berakhir ketika ambulans yang bermanuver meloloskan diri diblokade aparat Kepolisian.
Kondisi ambulans terkini terlihat dalam sebuah video yang diunggah oleh akun bernama @DrTaufan1 pada Selasa (13/10/2020) malam.
Dalam video tersebut, kondisi ambulans yang diamuk aparat Kepolisian terlihat ringsek pada seluruh bagian bodinya.
Begitu juga dengan kondisi kaca mobil yang sebagian sisinya terlihat pecah.
Melengkapi postingannya, akun tersebut mengungkapkan kronologis sebelum ambulans diserang aparat Kepolisian.
Diketahui terdapat dua unit ambulans yang diserang pihak Kepolisian.
Ambulans yang berasal dari Team Rescue Ambulance Indonesia itu diketahui tengah mengevakuasi korban dari titik bentrokan.
Namun, langkah yang diambil tim medis justru dihalangi pihak Kepolisian dengan menabrakan Barakuda ke arah ambulans.
Selanjutnya, setelah ambulans berhasil dihentikan, pihak Kepolisian menggiring petugas medis sekaligus pasien ke markas polisi.
"(Kontak tim medik) 2 ambulance yg mengevakuasi korban dari TKP diseruduk barakuda, dipukulin semua, driver dan petugasnya termasuk pasien nya, dibawa kepolsek lalu semua petugas ditahan + 1 pasien + 1 unit ambulancenya ditahan," tulis akun @DrTaufan1.
"Sementara di tempat lain ambulance lain dirusak," tambahnya.
Detik-detik Polisi Berondong Ambulans dengan Tembakan Gas Air Mata
Aksi unjuk rasa yang digelar sejumlah organisasi masyarakat (ormas) Islam terkait penolakan pengesahan Undang-undang (UU) Cipta Kerja di kawasan Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat pada Selasa (13/10/2020) berujung ricuh.
Peristiwa tersebut terjadi sesaat ribuan ormas Islam yang terdiri dari Front Pembela Islam (FPI), Persaudaraan Alumni (PA) 212, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) UIama dan sejumlah ormas lainnya membubarkan diri menjelang petang hari.
Pihak Kepolisian terlibat bentrokan dengan ribuan pemuda yang disebut Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana sebagai Kelompok Anarko.
Ribuan anggota Anarko terlihat menyerang aparat Kepolisian yang bertugas di sekitar lokasi unjuk rasa.
Ratusan aparat Kepolisian yang berseragam huru hara serta bertameng itu diserang dengan batu dan kayu oleh Kelompok Anarko.
Aksi saling serang antara pihak Kepolisian dengan perusuh pun tidak terhindarkan.
Walau aparat Kepolisian diserang secara bertubi-tubi, mereka tetap maju mendorong para perusuh hingga Bundaran Patung Kuda.
Gas air mata pun ditembakkan berulang kali ke arah Kelompok Anarko.
Terdesak dengan strategi taktis aparat, anggota Anarko yang melawan akhirnya kocar kacir ke seluruh penjuru.
Bentrokan yang semula terkonsentrasi di kawasan barat daya Monumen Nasional (Monas) pun meluas ke sejumlah wilayah, seperti Tanah Abang, Menteng hingga Senen, Jakarta Pusat.
Bentrokan yang terjadi sejak petang hingga malam hari itu pun terekam dan diunggah masyarakat ke dalam media sosial.
Satu di antaranya akun twitter bernama @DadangRusian pada Selasa (23/10/2020) malam.
Dalam video yang diunggah tersebut, terekam detik-detik puluhan aparat Kepolisian menyerang sebuah ambulans dengan beringas.
Aparat Kepolisian terlihat memberondong ambulans yang diduga ditumpangi oleh pendemo itu dengan tembakan gas air mata.
Ditembak berulang kali oleh aparat, ambulans terlihat mencoba melarikan diri dari kepungan.
Sang sopir yang belum diketahui identitasnya itu terlihat memacu kencang mobilnya dengan posisi berjalan mundur.
Aksi penyerangan tersebut semakin mencekam.
Pasalnya, belasan aparat terus mengejar ambulans yang bermanuver menghindar.
Begitu juga ketika ambulans terpojok dengan posisi keempat pintu mobil seluruhnya terbuka.
Ledakan senapan dan kepulan gas air mata yang ditembakkan ke arah ambulans semakin membuat situasi semakin dramatis.
Namun sesaat melarikan diri, aksi pelarian tersebut akhirnya terhenti setelah aparat Kepolisian memblokade jalan di akhir tayangan video.
Tidak diketahui kelanjutan aksi penyerangan ambulans oleh aparat Kepolisian.
Begitu juga dengan nasib sopir maupun penumpang yang berada di dalam ambulans tersebut.
Artikel ini telah tayang di Wartakotalive dengan judul Pemprov DKI dan PP Muhammadiyah Bantah Pemilik Ambulans yang Dikejar Polisi, Lalu Milik Siapa?.,