Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Bulukumba

Keluarga Minta Autopsi, Kuburan Gadis yang Ditemukan Tergantung di Bulukumba Dibongkar

Irawati adalah gadis yang ditemukan meninggal dalam keadaan leher tergantung di rumahnya, Selasa (15/9/2020) lalu.

Penulis: Firki Arisandi | Editor: Sudirman
ist
Kuburan Irawati (18 tahun), warga Lingkungan Bintatore, Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibongkar polisi, Selasa (13/10/2020) 

TRIBUNBULUKUMBA.COM, UJUNG BULU - Kuburan Irawati (18 tahun), warga Lingkungan Bintatore, Kelurahan Bintarore, Kecamatan Ujung Bulu, Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan (Sulsel), dibongkar polisi, Selasa (13/10/2020).

Irawati adalah gadis yang ditemukan meninggal dalam keadaan leher tergantung di rumahnya, Selasa (15/9/2020) lalu.

Pembongkaran dilakukan untuk dilakukan auotopsi jenazah, karena keluarga menduga korban mati karena dibunuh.

Ada sembilan orang dokter forensik Polda Sulsel diturunkan untuk melakukan auotopsi.

Kegiatan itu dikawal ketat oleh personel Polres Bulukumba.

“Hari ini kita lakukan pembongkaran makam jenazah Irawati untuk aotopsi, ini berdasarkan permintaan pihak keluarga saat gelar perkara di Polres Bulukumba," jelas Pelaksana Harian (PLH) Kasat Reskrim Polres Bulukumba, Ipda Muhammad Dasri.

Untuk sementara ini, kematian Irawati dikategorikan bukan kasus pembunuhan, olehnya itu perlu pembuktian terkait dugaan pembunuhan tersebut.

Kedua orangtua Irawati, Amran (44 tahun) dan Astuti (38 tahun) hadir langsung di lokasi, matanya berkaca-kaca, saat melihat makam anak perempuannya dibongkar.

“Bukan saya tidak terima anak saya meninggal, sebab hidup dan mati itu sudah diatur oleh Allah, tapi yang belum kami terima adalah kematiannya yang tidak wajar, banyak kejanggalan,” Amran.

Terlebih, kata dia, dirinya tidak bisa melihat wajah anaknya saat meninggal. Karena saat kejadian itu ia berada di Kalimantan.

“Saya terpukul sekali waktu dengar anak saya meninggal tergantung, karna waktu itu saya ada diperantauan (Kalimantan), bahkan saya tidak bisa melihat anak saya dikuburkan,” jelasnya.

Ia mengaku yakin anaknya mati karena dibunuh.

"Tidak mungkin anak saya nekat gantung diri, apalagi kematiannya penuh dengan kejanggalan, masa gantung diri kaki sampai ke lantai dan dari informasi ada luka di tubuhnya dan percikan darah di lantai," pungkasnya. (TribunBulukumba.com)

Laporan Wartawan Tribun Timur, Firki Arisandi

Sumber: Tribun Timur
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved