Seminar Internasional
Mahasiswa UNM Bone Hadirkan 20 Presenter dari 10 Negara di Acara Seminar Internasional
Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) Universitas Negeri Makassar Kampus VI Bone menyelenggarakan seminar.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, WATAMPONE - Himpunan Mahasiswa Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (HMPS PGSD) Universitas Negeri Makassar (UNM, Kampus VI Bone menyelenggarakan seminar internasional.
Hebatnya, seminar ini menghadirkan presenter atau pemateri dari 10 Negara, yakni Indonesia, Thailand, Malaysia, Bangladesh, Filipina, India, Australia, Brazil, Qatar, dan Mesir, dengan tanpa mengeluarkan biaya sepersenpun.
“Total ada 20 presenter, 10 dari luar negeri dan 10 dari Indonesia. Semua presenter murni berbagi Ilmu secara gratis kepada 700 peserta yang telah mendaftar vía google form,” kata Ketua HMPS PGSD UNM Bone, Muhammad Yusuf Amin, dalam.keterngannya. Minggu (10/10/2020).
International Seminar On Education (ISOE) 2020, bertajuk “Kampus Merdeka: Innovation or Amputation?” tersebut terselenggara berkat kerjasama dengan lembaga nirlaba South East Asia Academic Mobility (SEAAM).
SEAAM adalah organisasi nirlaba yang memiliki jaringan anggota di 160 perguruan tinggi se-Asia Tenggara.
“Kegiatan ini dilangsungkan selama dua hari, yakni sesi pertama pada hari ini, Sabtu 10 Oktober 2020 dan sesi kedua pada Minggu 11 Oktober 2020, hari ini,” ujar Ketua Panitia ISOE 2020, Andi Nuryana.
Nuryana yang juga merupakan mahasiswi PGSD Bone menjelaskan ISOE 2020 tidak memungut biaya sepersenpun dari peserta.
Sebabnya kegiatan tersebut bertujuan share to care, atau saling berbagi ilmu antara pemateri dan peserta.
“Ilmu pada dasarnya bukan komoditas yang diperjualbelikan. Lagi pula kegiatan ini dirancang untuk efisien melalui konferensi daring sehingga tidak memerlukan biaya sama sekali,” tuturnya.
Sementara Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan UNM, Abdul Saman mengaku kagum dengannapa yang dilakukan mahasiswanya.
“Saya sangat bangga ananda mahasiswa bisa menggelar kegiatan yang sebesar ini. Bahkan mungkin yang pertama kali, kegiatan seminar internasional diselenggarakan oleh lembaga mahasiswa setingkat HMPS," kata Saman dalam sambutannya pada pembukaan acara tersebut.
Saman yang merupakan alumni doktoral Universiti Kebangsaan Malaysia merasa senang seminar internasional tersebut juga mempertemukan Ia dengan teman kuliah di Malaysia, Adj Prof Ismail Suardi Wekke.
Wekke merupakan Scientific Committee dan pendiri South East Asia Academic Mobility (SEAAM) yang memiliki jaringan anggota di 160 perguruan tinggi se-Asia Tenggara.
"Kami berterima kasih kepada ananda pengurus HMPS PGSD Bone beserta pembina dan pihak SEAAM, karena menyelenggarakan acara yang turut mengharumkan nama baik kampus Universitas Negeri Makassar," tambah Ketua UPP PGSD Bone, Abdul Hafid.(*)
Laporan Wartawan tribun-timur.com @Fahrizal_syam