Jangan Pakai Pasta Gigi! Ini Cara Atasi Efek Gas Air Mata, Dipakai Polisi untuk Bubarkan Unjuk Rasa
Guna membubarkan aksi massa, pihak kepolisian mengerahkan mobil water cannon hingga menembakkan gas air mata.
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Sementara itu melansir Britannica, gas air mata atau juga disebut lacrimator adalah salah satu dari kelompok zat yang mengiritasi selaput lendir mata, menyebabkan sensasi menyengat dan masalah lainnya.
Ada tiga macam gas air mata yang saat ini umum digunakan, baik oleh individu maupun aparat keamanan.
ketiganya antara lain CS (chlorobenzylidenemalononitrile), CN (chloroacetophenone), dan semprotan merica.
Kandungan gas air mata

Dalam satu kaleng gas air mata, terdapat beberapa kandungan, antara lain arang, potasium nitrat, silikon, sukrosa, potasium klorat, magnesium karbonat, dan O-Chlorobenzalmalononitrile.
Efek gas air mata Gas air mata memicu peradangan pada selaput lendir mata, hidung, mulut, dan paru-paru.
Secara umum, gas air mata tidak mematikan namun ada yang beracun.
Biasanya, efek akan timbul sekitar 30 detik setelah terkena gas.
Gejala setelah terkena gas air mata antara lain sensasi panas terbakar di mata, produksi air mata berlebihan, penglihatan kabur, kesulitan bernapas, dan nyeri dada.
Selain itu, juga akan mengalami air liur berlebihan, iritasi kulit, bersin, batuk, hidung berair, terasa seperti tercekik, kebingungan dan disorientasi yang memicu kepanikan, kemarahan intens.
Bahkan, bila sudah terkontaminasi gas air mata secara berat juga dapat menimbulkan muntah serta diare.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Mengenal Apa Itu Gas Air Mata, Efek, dan Cara Mengurangi Dampaknya..."