Demo Omnibus Law
Reaksi Tak Terduga Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, Ridwan Kamil Soal Demo, Gimana Khofihah & Nurdin?
Menarik menyimak apa yang dilakukan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyikapi demo di daerah mereka.
Penulis: Muhammad Fadhly Ali | Editor: Aqsa Riyandi Pananrang
Ketika ditanya tuntutan demo, para siswa mengaku tak tahu.
"Bangun tidur, di rumah sepi lihat handphone status pada ramai demo terus ikut. Gak tahu demo apa. Tahunya demo RUU, gak tahu isinya apa," kata seorang peserta aksi yang merupakan pelajar.
Ada juga yang mengaku ikut demo karena hanya kebetulan.
"Saya habis UTS melipir ndilalah saja pak," katanya.
Ganjar juga menghampiri kelompok buruh dan mengobrol cukup lama.
Mereka mengaku ikut demo karena takut tidak diberi pesangon ketika di-PHK.
Namun para buruh mengaku belum membaca naskah UU Omnibus Law Cipta Kerja secara utuh.
"Ya saya hanya baca dari share- share-an teman," ucap seorang buruh.
Tak hanya tentang demo, Ganjar juga mengajak bicara soal kondisi ketenagakerjaan.
Seorang buruh di perusahaan ekspedisi mengaku gajinya di bawah UMK.
Ada juga karyawan warung kopi yang gajinya dipotong karena kondisi sulit di masa pandemi.
Ganjar juga sempat meminta nomor telepon beberapa pimpinan perusahaan tempat para buruh bekerja.
Namun saat ditelepon, nomor pimpinan perusahaan buruh itu tak merespon.
Ganjar menjelaskan sejak awal juga mendorong agar pemerintah pusat dan DPR mengedukasi masyarakat tentang isi UU Cipta Kerja tersebut.
Menurut dia, jika sejak awal hal itu dilakukan maka aksi anarkistis saat unjuk rasa seperti yang terjadi di Kota Semarang bisa dihindari.