Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Najwa Shihab

Beranikah Najwa Shihab Matikan Mikrofon Mirip Puan Maharani? Anak Buah Prabowo & Aktivis Debat Seru

Beranikah Najwa Shihab Matikan Mikrofon Mirip Puan Maharani? Supratman Andi Atgas bawahan Prabowo Subianto di Gerindra & Aktivis Haris Azhar Debat Ser

Editor: Mansur AM
Kolase Tribun Timur / Rasni Gani
Kolase Foto host Mata Najwa Trans 7 Najwa Shihab, Supratman Andi Atgas dan Haris Azhar 

TRIBUN-TIMUR.COM - Talkshow Mata Najwa 7 Oktober tadi m alam berlangsung.

Ada debat seru antara narasumber yang prokontra.

Seperti saat politisi Gerindra Supratman Andi Atgas dan aktivis Haris Azhar terlibat debat seru tentang UU Cipta Kerja.

Puan Maharani Anak Megawati Soekarnoputri Viral Lagi, Gara-gara Microphone Anggota Fraksi Demokrat

Jenderal Luhut: Pak Jokowi dari Keluarga Susah Tidak Mungkin Buat Aturan Menyengsarakan Rakyat

Supratman yang juga bawahan Prabowo Subianto di Gerindra ngotot jika DPR sudah mengikuti seluruh prosedur sebelum UU Cipta Kerja disahkan.

Sungguh alot diskusi di acara Talkshow Mata Najwa tadi malam, Rabu (7/10/2020). 

Ada adu mulut dan debat alot cukup sengit antara Pengamat Politik, Direktur Eksekutif Lokataru Haris Azhar dengan Supratman Andi Agtas selaku Ketua Badan Legislasi DPR. Bahas soal UU Cipta Kerja Omnibus law. 

Meski debat itu tak karu-karuan, Najwa Shihab nyatanya tidak mematikan mikrofon

Hal ini seakan sindirin terhadap insiden yang viral di kantor DPR saat ada anggota legislatif yang interupsi malah mikrofonnya diduga dimatikan oleh Puan Maharani Ketua DPR RI.

Bermula saat Najwa meminta tanggapan Haris soal janggalnya prosedur  pengesahan UU Cipta Kerja itu yang tergolong terburu-buru. 

"Saya akan langsung ke Haris Azhar. Saya ingin minta tanggapan Anda karena Ketua Badan Legislasi DPR bang Supratman mengatakan proses pembahasannya itu terbuka transpara karena disiarkan langsung oleh TV parlemen. Bisa diakses lewat media sosial parlemen. Apakah itu indikator bahwa ini memang sudah terbuka dan transparan," kata Najwa. 

Haris langsung membantah dengan menyebut langkah tersebut merupakan kesempitan berfikir oleh anggota DPR. 

"Ya itu indikator kesempatan berfikir aja. Kita kan bukan anggota parlemen dan isi parlemen itu bukan alat untuk menguji," tegas Haris

Dia kemudian mempertanyakan soal naskah akademis yang harusnya ada sebelum pembahasan dan pengesahan justeru tak terbit. 

"Pertanyaan saya, naskah akademisnya mana? Konsultasi publiknya mana. Konsultasi tematik yang sektoral yang terkait profesi-profesi tertentu itu kemana?. Itu yang nggak ada,"

"Orang minta dokumen nggak dikasih. Kalau dia hanya bicara soal kepentingan parlemennya atau partainya dia dan genknya dia aja, ya silahkan aja,"

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved