Bincang Kampus Virtual
Cara Lembaga Kemahasiswaan Jaga Eksistensi di Masa Pandemi
Lembaga kemahasiswaan di berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar, juga ikut terdampak dan memaksa mereka beradaptasi era kebiasan baru tersebut.
Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Sudirman
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pandemi covid-19 mempengaruhi berbagai aspek, dan memaksa untuk beradaptasi dengan kebiasaan baru.
Lembaga kemahasiswaan di berbagai perguruan tinggi di Kota Makassar, juga ikut terdampak dan memaksa mereka beradaptasi era kebiasan baru tersebut.
Sejumlah lembaga kemahasiswaan, mulai tingkat jurusan, fakultas, hingga universitas, terpaksa merevisi bahkan ada yang harus membatalkan program kerja mereka.
Ketua BEM FTI UMI, Rommy Aswan mengatakan, beberapa program kerja (proker) mereka telah jalan beberapa bulan sebelum pandemi, namun kini harus direvisi.
"Proker kami sudah jalan 2-3 bulan sebelum pandemi, namun setelah pandemi semua proker kita tinjau lagi, apakah masih bisa dan yang mana bisa dilakukan di masa pandemi," kata Rommy pada acara Bincang Kampus Virtual Tribun Timur, Jumat (2/10/2020).
Bincang Kampus Virtual seri ke-13 kali ini bertema Organisasi Kemahasiswaandi Masa Pandemi.
Rommy melanjutkan, meski sempat menjalankan proker bakti sosial, namun ada dua kegiatan besar mereka yang harus tertunda akibat pandemi.
"Kami sudah jalankan bakti sosial di Gowa. Selanjutnya kami rencanakan akan inaugurasi untuk angkatan baru dan seminar nasional. Kami sudah godok untuk laksanakan secara offline. Namun karena pandemi, yah kita tak bisa lakukan, untuk sementara kita cari alternatif," paparnya.
Humas LPM Penalaran UNM, Rusmiati menjelaskan, proker yang awalnya mereka rancang luring, harus menyesuaikan menjadi daring dengan konsep berbeda.
"Prinsipnya pandemi tak harus berhenti, tapi menyesuaikan diri, apalagi kita tak tahu kapan pandemi ini akan berakhir," imbuhnua.
Menurutnya, hampir semua proker LPM Penalaran dapat berjalan, tapi terpaksa diubah jadi daring.
"Misalnya penelitian yang jadi konsen organisasi kami, biasanya kita ke instansi meneliti, tapi sekarang harus mengirimkan instrumen secara online. Begitu juga dengan perekrutan anggota baru dilakukan daring," bebernya.
Lain lagi dengan Ketua Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Pendidikan Bahasa Inggris UIN Alauddin, Ahmad Dai Zidan.
Ahmad mengatakan, organisasinya mulai bergerak saat pandemi mulai mewabah di Indonesia, khususnya Kota Makassar.
"Kami bergerak saat ada pandemi karena sempat ada polemik di fakultas, kami lambat dilantik. Sebelum kami rapat kerja sudah pandemi, jadi otomatis kami jadikan pandemi bukan masalah, tapi menjadikan tantangan tetap berprogram, dan menjalankan berbagai program itu," paparnya.