Wabup Polman dan Pengurus Ponpes Salafiyah Sepakat Santri Non Reaktif Dipulangkan
Pihak Dinas Kesehatan yang awalnya meminta para santri tetap diisolasi di Ponpes dan dilakukan rapid tes massal
Penulis: Hasan Basri | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, POLMAN - Pertemuan Wakil Bupati Polewali Mandar (Polman) Muhammad Natsir dengan pihak Pondok Pesantren Salafiyah Campalagian serta wali santri, akhirnya mendapatkan titik temu.
Pertemuan yang berlangsung di Kantor Kecamatan Campalagian, Kabupaten Polman, Kamis (01/10/2020), menyepakati santri yang non reaktif agar di pulangkan ke rumah masing masing.
Awalnya pertemuan dihadiri Ketua DPRD Sulbar Jufri Mahmud, Kepala Dinas Kesehatan Sulbar, Kepala BPBD Sulbar, Sekretaris Daerah Polman, Kapolres Polmanx, Kepala Dinas Kesehatan Polman, sempat alot.
Pihak Dinas Kesehatan yang awalnya meminta para santri tetap diisolasi di Ponpes dan dilakukan rapid tes massal, mendapatkan penolakan dari pihak Ponpes dan wali Santri.
Kedua pihak yang sempat saling bersikukuh dengan keinginan masing masing, akhirnya keduanya mendapatkan kesepakatan.
Kesepakatan pertama disampaikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Polman Andi Suaib Nawawi, pertama Santri yang non reaktif akan dipulangkan ke rumah masing.
"Jadwal pemulangan lima hari ke depan atau tepatnya tanggal 6," Kata Andi Suaib Nawawi.
Pemulangan santri khususnya yang berasal dari wilayah Polman akan diantar langsung menggunakan mobil yang disiapkan Pemkab Polman.
Sedangkan di luar wilayah Polman, diminta keluarganya datang langsung ke Ponpes menjemput anaknya.
"Tapi dengan syarat selama di rumah tetap menerapkan protokol kesehatan, dan dalam pengawasan puskesmas setempat, " sebutnya.
Sedangkan santri yang dinyatakan positif tetap diisolasi di gedung Pondok Pesantren sampai dinyatakan sembuh.
Keputusan ini disepakati selurub peserta rapat, pihak Ponpes dan wali santri serta disejutui langsung Wakil Bupati Polman.