G30S/PKI - Kisah Anak Jendral Achmad Yani & Anak DN Aidit, Kini Berteman Meski Ayah Musuh Bebuyutan
Tapi karena menyadari bahwa semua ini adalah takdir dari Yang Maha Kuasa, ia dengan ikhlas bisa melakukannya.

eorang adiknya, hingga sekarang masih bergetar dan menangis jika berbicara masalah pembunuhan ayahnya.
“Semua tergantung kepekaan masing-masing. Saya menghormati sikap adik saya,” katanya.
Anak DN Aidit Ilham Aidit (kanan) dan putri Jendral Achmad Yani Amelia Yani (tengah) (intisari)
• SADIS, Ini Jalan Cerita Film Pengkhiatanan G30S/PKI, Jaman Soeharto Wajib Tayang di TV, Link Nonton
• Daftar 10 Pahlawan Revolusi, Para TNI yang Dibantai PKI di Lubang Buaya
Sugiarto yang juga sempat mendapat pertanyaan dari keluarga soal keterlibatannya di FSAB, mengakui memang tidak mudah untuk melupakan kepedihan masa lalu.
Tapi karena menyadari bahwa semua ini adalah takdir dari Yang Maha Kuasa, ia dengan ikhlas bisa melakukannya.
“Saya tidak benci militer. Saya juga tidak ingin hidup ini tersiksa hanya karena dendam,” demikian prinsipnya.
Ia mengaku cukup bahagia jika FSAB bisa menjadi gerakan moral yang mampu mengajak semua berdamai, dan tidak perlu menuntut terlalu jauh.
• SADIS, Ini Jalan Cerita Film Pengkhiatanan G30S/PKI, Jaman Soeharto Wajib Tayang di TV, Link Nonton
• Daftar 10 Pahlawan Revolusi, Para TNI yang Dibantai PKI di Lubang Buaya
Hingga hampir 40 tahun sejak peristiwa itu terjadi, tak satu pun anak-anak korban konflik 1965 - 1966 mengetahui latar belakang peristiwa hingga mereka harus kehilangan ayah tercinta.
Tak terkecuali anak-anak Pahlawan Revolusi. Yang mereka tahu hanyalah bentuk-bentuk kekerasan yang disaksikan dengan mata kepala sendiri.
Sungguh, suatu luka batin yang tak mudah dilupakan, namun dapat disembuhkan dengan kebesaran jiwa.
Tulisan ini sudah dipublikasikan di intisari: Mengenang G30S: Anak-Anak Tokoh 1965 Sudah Saling Memaafkan (6)