Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Luhut Panjaitan

Beraninya Najwa Shihab Potong Pembicaraan Jenderal Luhut saat Bahas Jokowi, 'Tunggu Saya Selesai!'

Najwa Shihab berani Potong Pembicaraan Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan saat Bahas kebijakan Jokowi lanjutkan Pilkada, 'Tunggu Saya Selesai!'

Editor: Mansur AM
tangkapan layar Youtube Najwa Shihab
Serunya Mata Najwa 23 September 2020 tadi malam, Luhut Panjaitan minta Najwa Shihab bersabar dulu 

TRIBUN-TIMUR.COM - Host Mata Najwa Trans 7, Najwa Shihab, tiba-tiba memotong pembicraan Menko Jokowi Jenderal TNI (Purn) Luhut Panjaitan.

Tak disangka Respon Luhut seperti berikut ini.

Mata Najwa tadi malam menghadirkan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan.

Sebagaimana diketahui Luhut ditunjuk khusus oleh Presiden Jokowi memberantas Covid-19 di Indonesia.

Namun saat mengulas tentang Klaster Pilkada 2020, Luhut Panjaitan belum selesai bicara, pembicaraannya sudah dipotong oleh Najwa Shihab.

Hal itu terjadi dalam acara Mata Najwa 'Trans7', Rabu (23/9/2020).

Dilansir TribunWow.com, Luhut mulanya menerangkan terkait gelaran Pilkada Serentak 2020 yang masih menjadi polemik.

Tidak sedikit yang meminta atau menyarankan supaya Pilkada Serentak 2020 lebih baik ditunda pada tahun depan.

Menurut Luhut, Pemilihan kepala Daerah tahun ini sudah diputuskan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan tetap digelar pada 9 Desember 2020.

Oleh karenanya, yang bisa dilakukan adalah melaksanakan dan harus tetap mengamankan.

"Kalau di tentara itu ada proses pengambilan keputusan, hanya dua, kalau sudah diputuskan, laksanakan dan amankan," ujar Luhut.

"Tinggal sekarang bagaimana kita memitigasi itu, tentu ada pertimbangan Presiden setuju dengan itu, walaupun bisa saja kamu setuju saya setuju," ujar Luhut.

"Tetapi sudah diputuskan, buat saya hanya dua laksanakan dan amankan," jelasnya.

Ingin melanjutkan penjelasannya, namun tiba-tiba Najwa Shihab menyela atau memotongnya.

Najwa Shihab menanyakan sekaligus mengingatkan bahwa Pilkada Serentak 2020 mengundang banyak massa di setiap prosesnya, sehingga memiliki risiko tinggi untuk penularan Covid-19.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved