Mutiliasi di Kalibata City
Kecapean Setelah Mutilasi HRD, Pelaku Santai Main Game Online, Polisi Sampai Heran & Lakukan ini
Mutilasi dilakukan oleh pelaku Djumadil Al Fajri (26) dan Laeli Atik Supriyatin (27).
"Di tanggal 12 dan 13 September, dua hari itu pelaku melakukan mutilasi," ujar Yusri Yunus, Senin (21/9/2020).
Keduanya mencicil mengirimkan potongan korban untuk dipindahkan ke Apartemen Kalibata City.

Pada Sabtu (12/9/2020), potongan tubuh HRD Rinaldi dibungkus dengan plastik kresek, lalu dimasukkan ke dalam koper dan tas ransel, kemudian dibawa ke Apartemen Kalibata City.
"Pengiriman bagian tubuh korban ke salah satu Apartemen di Kalibata ini dilakukan dua kali," kata Yusri Yunus.
"Tanggal 12 itu cuma badan dan setengah tangan. Masukin ke koper langsung diantar ke Kalibata," tambahnya.
"Besoknya tanggal 13 baru yang atas bagian kepala," tambahnya.
Pada hari terakhir proses mutilasi korban yakni 13 September 2020, pelaku yang mengaku kecapean sempat bermalam dan tidur bersama potongan tubuh korban.
"Mereka sempat menginap satu malam lagi bersama jenazahnya, alasannya L kecapean dan ketiduran," ujar Yusri Yunus.

Tak hanya itu, bahkan karena kecapean usai mutilasi HRD Rinaldi, pelaku Fajri masih sempat-sempatnya main game online.
Bahkan pelaku sangat santai saat main game online tersebut.
"Bahkan si DAF masih sempat dia menunggu L ini tidur, sempat bermain game online, itu pengakuan dia," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta, Senin (21/9/2020).
Keesokan harinya, Yusri menambahkan kedua pelaku kembali mengantarkan potongan tubuh korban dengan koper ke apartemen Kalibata, Jakarta Selatan.
"Setelah antar itu, balik lagi kesana untuk membersihkan. Jadi 14 15 16 di membersihkan apartemen di Jakarta Pusat. Tapi sambil juga mencari sewa kontrakan yang ada di Cimanggis," pungkasnya.

Polisi akan tes kejiwaan pelaku Fajri dan Laeli Atik
Melihat aksi sadis pelaku yang masih santai seusai mutilasi HRD Rinaldi, polisi heran.