Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

FIKP Unhas Gelar Webinar Internasional Bahas Perubahan Ekosistem Laut

Dekan FIKP Unhas, Dr Ir St Aisjah Farhum, menyampaikan terima kasih atas kesediaan para narasumber berbagi wawasan

Penulis: Fahrizal Syam | Editor: Imam Wahyudi
FIKP Unhas
Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Webinar Internasional Seri 5 bertema "Marine Ecosystem in a Changing World : A Challange for Marine Scientist", Selasa (22/9/2020). 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Fakultas Ilmu Kelautan dan Perikanan (FIKP) Universitas Hasanuddin (Unhas) menyelenggarakan Webinar Internasional Seri 5 bertema "Marine Ecosystem in a Changing World : A Challange for Marine Scientist".

Kegiatan yang menghadirkan Dr Willem Renema (The Naturalis Nerherlands) dan Dr Noel Janetski (PT Mars Simbioscience) selaku pemateri, berlangsung secara virtual melalui aplikasi Zoom meeting, Selasa (22/9/2020).

Dekan FIKP Unhas, Dr Ir St Aisjah Farhum, menyampaikan terima kasih atas kesediaan para narasumber berbagi wawasan dan pengalaman terkait tantangan bagi ilmuwan kelautan dalam ekosistem maritim yang terus berubah.

Lebih lanjut, Aisjah menambahkan, webinar ini diharapkan meningkatkan kontribusi masyarakat untuk bersama-sama menjaga ekosistem laut, bukan hanya wilayah Sulsel, tapi untuk seluruh wilayah di dunia.

Materi pertama disampaikan oleh Dr Willem Renema (tentang "Can Turbid Coastal Environments Provide Refuge for Coral Reefs in Periods of Warm Climate?.

Secara umum Willem Renema menjelaskan mengenai ekosistem terumbu karang yang memiliki peranan penting dalam ekosistem laut.

Sesi pemaparan materi ditutup oleh Dr Noel Janetski yang membahas mengenai "Regenerating Marine Ecosystem - Lesson Learnt" yang secara umum menjelaskan peranan beberapa unsur yang mendukung upaya pelestarian terumbu karang.

Menurut Noel, selain keterlibatan aktif masyarakat untuk mensukseskan pelestarian terumbu karang, juga diperlukan beberapa faktor pendukung lainnya seperti kualitas air dan pemilihan metode yang sesuai dengan lokasi terumbu karang yang dikembangkan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved