Tribun Sulbar
Sulbar Tiga Kali Diguncang Gempa Bumi Selama Sepekan
BMKG mencatat wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), tiga kali diguncang gempa selama sepekan terakhir.
Penulis: Hasan Basri | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAJENE --Badan Metereologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mencatat wilayah Sulawesi Barat (Sulbar), tiga kali diguncang gempa selama sepekan terakhir.
Satu kali gempa dirasakan oleh warga. Gempa itu terjadi di wilayah Budong - Budong, Kabupaten Mamuju Tengah (Mateng) pada 13 September 2020.
Guncangan gempa engan kekuatan 5,2 SR pada kedalaman 10 km. Kedua gempa diwilayah Kabupaten Mamasa.
Daerah itu dua kali diguncang gempa. Pertama, terjadi pada 13 September dengan kekuatan 2,3 SR pada kedalaman 1 M.
Lalu, pada 14 September kembali mengguncang wilayah itu dengan kekuatan 2,1 SR di kedalaman 10 km.
"Gempa dalam kurung waktu 11 sampai 17 September sudah tiga kali gempa," kata Prakirawan BMKG Stasiun II Metereologi Majene, Arman, Jumat (18/09/2029)
Gempa yang mengguncang wilayah Sulbar selama sepekan terkahir disebut masih dalam kategori dangkal.
Arman menjelaskan, Sulawesi Barat kerap dilanda gempa, karena berada di dekat zona pertemuan lempeng tektonik dan terdapat sesar sesar lokal yang aktif diwilayah Sulbar.
"Wilayah Sulbar masuk wilayah yang rawan terjadi gempa bumi," jelasnya.
Tapi kata dia, bukan hanya wilayah Sulbar yang selalu diguncang gempa. Hampir seluruh wilayah di Indonesia setiap hari terjadi gempabumi baik dirasakan maupun tidak dirasakan.
Penyebabnya, karena Indonesia berada di zona pertemuan 3 lempeng tektonik, yaitu Indo-Australia, Rurasia dan pasifik.
Di Sulawesi sendiri pertemuan antar lempeng tektonik yang terkenal adalah sesar palukoro.
Aktivitas dari sesar palukoro sendiri mentriger (mempengaruhi) aktifitas sesar/patahan lokal yang ada disekitarnya termasuk sesar/patahan lokal yg ada di wilayah Sulbar.
Beberapa diantaranya ada patahan naik Namuju, patahan naik Selat makassar, dan patahan Saddang.(*)