Kebijakan Mendikbud Nadiem Makarim Jadi Petaka, Ibu Bunuh Anak Karena Susah Diajari Belajar Online
LH mengaku nekat membunuh anaknya lantaran kesal karena korban susah diajar saat belajar online
"Dibawa keluar cari udara segar, anak ini kan sesak napas, harapannya bisa baikan, tapi saat dalam perjalanan meninggal dunia," kata David.
Keduanya kemudian membawa korban ke Banten sebagai upaya menghilangkan jejak. Jenazah korban kemudian dimakamkan di TPU Gunung Kendeng, Kecamatan Cijaku, Lebak.
Korban dikubur dengan pakaian lengkap. Aksi jahat pelaku kemudian terungkap dua pekan kemudian, yakni pada Sabtu (12/9/2020). Saat itu, warga membongkar makam yang mencurigakan.
Makam digali setelah muncul kecurigaan, lantaran tidak ada warga meninggal yang dimakamkan di TPU Gunung Keneng dalam beberapa pekan terakhir.
Saat penggalian mencapai setengah lubang, muncul anggota tubuh manusia dengan pakaian masih utuh.
Hal ini membuat heboh masyarakat setempat. Polisi kemudian bergerak cepat dan menangkap kedua pelaku di Jakarta.
Jenazah Dibawa Pakai Motor

Jenazah bocah perempuan berusia delapan tahun yang dikubur dengan pakaian lengkap di Kecamatan Cijaku, Kabupaten Lebak, Banten, ternyata korban pembunuhan kedua orangtuanya.
Hal ini terungkap setelah Satreskrim Polres Lebak melakukan penyelidikan. Kedua pelaku kemudian ditangkap di kediaman mereka di Jakarta.
Kepada penyidik, kedua pelaku yang berinisial IS dan LH, mengakui menganiayaa anak kandungnya hingga meninggal dunia di kontrakan mereka di Jakarta.
Karena panik, pelaku lantas membawa jenazah ke Kabupaten Lebak untuk dikubur di sana.
"Dibawa pakai sepeda motor, bonceng empat dengan mayat berikut anaknya satu lagi yang kembar," kata Kasat Reskrim Polres Lebak, AKP David Adhi Kusuma kepada wartawan, Minggu (13/9/2020).
Kedua pelaku memutuskan membawa jenazah ke Cijaku di pelosok Banten lantaran di sana terdapat makam nenek korban.
Jenazah dibawa pada 26 Agustus 2020 sore, dan tiba di TPU Gunung Kendeng, Cijaku, sekitar pukul 18.00 WIB.
Untuk menggali lubang kubur, IS meminjam cangkul ke warga setempat. Cangkul inilah yang membuat jejaknya terungkap.