Perjalanan Hidup Syekh Ali Jaber yang Ditusuk Orang Tak Dikenal, Hafal 30 Juz Sejak Usia 11 Tahun
Syekh Ali Jaber ditusuk saat di sebuah masjid di Bandar Lampung. Peristiwa penusukan terjadi di Masjid Afaludin Tamin Sukajaw
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
Ia adalah Pendakwah dan Ulama berkewarganegaraan Indonesia.
Ia juga menjadi juri pada Hafiz Indonesia dan menjadi Da'i dalam berbagai kajian di berbagai stasiun televisi nasional.
Kehidupan pribadi
Sejak kecil Ali Jaber telah menekuni membaca Al-Quran. Ayahnyalah yang awalnya memotivasi Ali Jaber untuk belajar Al-Quran.
Dalam mendidik agama, khususnya Al-Quran dan shalat, ayahnya sangat keras, bahkan tidak segan-segan memukul bila Ali Jaber kecil tidak menjalankan shalat.
Keluarganya dikenal sebagai keluarga yang religius.
Di Madinah ia memiliki masjid besar yang digunakan untuk syiar Islam.
Sebagai anak pertama dari dua belas bersaudara, Ali Jaber dituntut untuk meneruskan perjuangan ayahnya dalam syiar Islam.
Meski pada awalnya apa yang ia jalani adalah keinginan sang ayah, lama-kelamaan ia menyadari itu sebagai kebutuhannya sendiri dan pada usia sebelas tahun, ia telah hafal 30 juz Al-Quran.
Guru-guru yang mengajar Syekh Ali Jaber tentang pendalaman Al Quran antara lain:
- Syekh Muhammad Husein Al Qari’ - Ketua Ulama Qira’at di Pakistan
- Syekh Said Adam - Ketua Pengurus Makam Rasulullah
- Syekh Khalilul Rahman - Ulama Alquran di Madinah dan Ahli Qiraat
- Syekh Khalil Abdurahman - seorang ulama ahlul Quran di Kota Madinah
- Syekh Abdul Bari’as Subaity - Imam Masjid Nabawi dan Masjidil Haram