Pantas Anies Ngotot Perketat PSBB, Erwin Aksa Bocorkan Kondisi Rumah Sakit di Jakarta
Pantas Gubernur Anies Ngotot PSBB Diperketat, Erwin Aksa Bocorkan Kondisi Rumah Sakit di Jakarta
"Karena kita paham Botabek itu penyumbang terbesar persebaran covid di Jawa Barat, maka semakin tinggi PSBB diteruskan, Jakarta disesuaikan dengan rencana kita, sisanya melakukan PSBM berskala mikro," jelas dia.
• Teliti Lagi, Mungkin Ini yang Bikin Gagal Daftar Kartu Prakerja, Tak Dapat BLT BPJS dan Bantuan UMKM
Lihat videonya mulai menit ke-00:23:
Alasan Anies Baswedan
Sebelumnya, di acara Mata Najwa Trans 7 pada Rabu (10/9/2020), Anies Baswedan mengungkap alasannya menarik 'rem mendadak' bagi Jakarta.
Anies menjelaskan, dirinya terpaksa kembali menerapkan PSBB lantaran Jakarta mengalami kenaikan penambahan kasus covid-19 secara signifikan.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dalam konferensi pers Kebijakan Pemprov DKI Jakarta Terkait Penanganan covid-19, Rabu (9/9/2020). (youtube PEMPROV DKI JAKARTA)
"'Rem darurat' akhirnya ditarik oleh Pemprov DKI, dari berbagai hal, argumen utama, harus menarik lagi itu karena apa?' tanya Najwa Shihab.
"Jadi kita menyaksikan angka kasus aktif dalam sebulan terakhir ini sempat turun lalu meningkat dengan cukup tajam."
"Jadi dalam dua minggu ini kasusnya meningkat cukup tajam," jelas Anies.
Anies menjelaskan bahwa kebannyakan pasien covid-19 tanpa gejala (OTG).
"Kasus aktif itu artinya orang yang terpapar sudah dirawat atau diisolasi, jumlahnya sekarang di Jakarta ada 11.245 orang," sambungnya.
Meski kebanyakan pasien tak bergejala, namun 15 persen pasien bergejala sedang dan berat di antaranya tetap membutuhkan perawatan
"Kasus aktif seperti ini berdasarkan pengalaman kita selama enam bulan ini 50 persen tanpa gejala, 35 persen gejala ringan, 15 persen gejala sedang atau berat."
"Nah yang 15 persen gejala sedang atau berat ini mereka yang membutuhkan pelayanan atau perawatan," jelasnya.
Menurut Anies, kenaikan penderita covid-19 di Jakarta terus meningkat meski pelan-pelan.