Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tahun 2050

Ngeri Prediksi Tahun 2050, Jutaan Manusia di Bumi dalam Bencana Besar & Mengungsi, Gara-gara Hal Ini

Dengan perkiraan populasi dunia akan meningkat menjadi hampir 10 miliar pada tahun 2050 dan meningkatnya perebutan sumber daya yang memicu konflik.

Editor: Arif Fuddin Usman
Tribunnews.com
Ilustrasi - Seorang anak SD melintasi daerah persawahan yang mengalami kekeringan di kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (24/9/2018). 

TRIBUN-TIMUR.COM - Prediksi kehidupan Tahun 2050 sangat mengerikan.

Jutaan Manusia di Bumi dalam Bencana Besar & Mengungsi, Gara-gara Hal Ini?

Bukannya Berfoya-foya Dapat Lotere Rp 52 M, Pasangan Ini Hidup Sederhana dan Uangnya Disumbangkan

Viral di Sosmed, 2 Pelaku Tabrak Lari di Makassar Diringkus Polisi, Ditemukan Ganja Sintetis

Baru-baru ini sebuah analisis sempat membuat heboh dan perhatian banyak pihak.

Pasalnya dalam analisis tersebut menyebutkan lebih dari 1 miliar manusia terancam harus mengungsi pada tahun 2050 nanti.

Penyebabnya, lantaran terjadinya ancaman ekologi global.

Ilustrasi - Kekeringan di kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin/24/9/2018.
Ilustrasi - Kekeringan di kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin/24/9/2018. (Tribunnews.com)

Ancaman ini ini didorong oleh pertumbuhan populasi yang cepat kurangnya akses ke makanan dan air.

Serta meningkatnya paparan bencana alam yang harus dihadapi manusia termasuk risiko penyakit menular.

Institute for Economics and Peace (IEP) yang menyusun indeks terorisme dan perdamaian tahunan berlabel Ecological Threat Register.

Berjaya Saat Jadi Bintang Film Dewasa, Kini Hidup Menyedihkan di Gorong Air, Begini Kisah Jenni Lee?

Nonton TV Online Laga Timnas Indonesia U-19 vs Arab Saudi, Nonton Gratis di NET TV dan Live Mola TV

Dengan menggunakan data dari Perserikatan Bangsa-Bangsa dan sumber lain untuk menilai delapan ancaman ekologi.

Mereka juga memprediksi negara dan wilayah mana yang paling banyak terpapar risiko.

Dengan perkiraan populasi dunia akan meningkat menjadi hampir 10 miliar pada tahun 2050 dan meningkatnya perebutan sumber daya yang memicu konflik.

Penelitian menunjukkan sebanyak 1,2 miliar orang yang tinggal di daerah rentan

Seperti di sub-Sahara Afrika, Asia Tengah dan Timur Tengah mungkin saja dipaksa untuk bermigrasi pada tahun 2050.

“Ini akan memiliki dampak sosial dan politik yang besar, tidak hanya di negara berkembang, tetapi juga di negara maju,

"karena perpindahan massal akan menyebabkan arus pengungsi yang lebih besar ke negara-negara paling maju,” kata Steve Killelea, pendiri IEP.

Daftar tersebut mengelompokkan ancaman menjadi dua kategori besar.

Yakni kerawanan pangan, kelangkaan air dan pertumbuhan populasi, dan bencana alam termasuk banjir, kekeringan, angin topan, naiknya permukaan laut dan kenaikan suhu lainnya.

Hasilnya adalah analisis yang menilai berapa banyak ancaman yang dihadapi masing-masing dari 150 negara dan kapasitas mereka untuk menahannya.

Beberapa negara seperti India dan Cina, paling terancam oleh kelangkaan air dalam beberapa dekade mendatang.

Killelea mengatakan pasokan air bersih di dunia saat ini sudah berkurang 60% dibanding 50 tahun lalu.

Sementara permintaan akan makanan diperkirakan akan naik 50% dalam 30 tahun ke depan, sebagian besar didorong oleh perluasan kelas menengah di Asia.

Faktor-faktor tersebut, dikombinasikan dengan bencana alam yang mungkin meningkat frekuensinya karena perubahan iklim.

Berarti bahkan negara yang stabil saat ini pun akan menjadi negara rentan pada tahun 2050.

Mengenal La Nina dan El Nino

Seperti ditulis Dema Amalia, S.Si (Alumni Geografi FMIPA UI), El Nino berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti anak laki-laki.

Istilah ini pertama kali digunakan pada abad ke-19 oleh nelayan di Peru dan Ekuador untuk kondisi air yang hangat tidak seperti biasanya dan terjadi menjelang Hari Natal.

El Nino biasanya mulai di pertengahan tahun dengan adanya suhu perairan yang meningkat dalam skala besar di bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik, serta terjadinya perubahan sirkulasi atmosfer tropis.

Pada umumnya, fenomena El Nino mencapai puncak pada November-Januari setiap 2 hingga 7 tahun dan dapat bertahan selama 9 hingga 15 bulan.

Penelitian pertama mengenai terjadinya El Nino dilakukan pada tahun 1997 – 1998 dimana terjadi kekeringan di Indonesia, Malaysia, dan Filipina.

Sedangkan menyebabkan hujan sangat lebat di wilayah Amerika Selatan.

Peristiwa El Nino

Peristiwa El Nino di awali dengan kenaikan suhu perairan yang tidak normal di bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik.

Kondisi ini yang mengakibatkan angin pasat timur yang bergerak dari Timur ke Barat melemah.

Adanya penguapan air laut tersebut menyebabkan terbentuknya awan.

Tekanan udara di bagian barat Samudera Pasifik mengalami peningkatan sehingga pertumbuhan awan di lautan timur Indonesia menjadi terhambat.

El Nino menyebabkan terjadinya penurunan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.

Peristiwa La Nina

La Nina dapat dikatakan sebagai lawan dari El Nino atau episode dinginnya daerah Pasifik.

La Nina juga berasal dari Bahasa Spanyol yang berarti anak perempuan.

La Nina ditandai dengan adanya penurunan suhu perairan di bagian tengah dan timur ekuator Samudera Pasifik.

Hal tersebut berdampak pada perubahan sirkulasi atmosfer seperti intensitas curah hujan di daerah tropis.

La Nina dapat menyebabkan peningkatan curah hujan di Asia, Australia, dan Afrika. Sedangkan kekeringan di Amerika Selatan.

Pada umumnya, La Nina terjadi setiap 3 hingga 7 tahun sekali dan dapat berlangsung 12 hingga 36 bulan. Sumber: World Meteorological Organization (2014)

Peristiwa La Nina diawali dengan penurunan suhu permukaan laut di bagian timur Samudera Pasifik.

Adanya peningkatan kecepatan angin pasat timur yang menyebabkan massa air hangat yang terbawa ke arah bagian barat Samudera Pasifik menjadi lebih banyak.

Hal tersebut mengakibatkan massa air dingin di bagian timur Samudera Pasifik akan bergerak ke atas (upwelling).

La Nina menyebabkan terjadinya peningkatan curah hujan di wilayah barat Pasifik, Indonesia, dan Australia Utara. Sumber: NOAA (2018)

Dampak El Nino 

Angin pasat timur dan sirkulasi monsoon melemah, Curah hujan berkurang di wilayah Indonesia, Amerika Tengah, dan bagian utara Amerika Selatan

Potensi hujan di bagian tengah ekuator Samudera Pasifik, Indonesia mengalami musim kemarau, Terjadinya coral bleaching dan tangkapan ikan menurun

Dampak La Nina

Angin pasat timur dan sirkulasi monsoon menguat, Curah hujan berkurang di wilayah bagian timur Samudera Pasifik Potensi hujan di bagian barat ekuator Samudera Pasifik.

Artikel ini telah tayang di Kontan dengan judul Lebih dari satu miliar manusia diramal harus mengungsi pada 2050 nanti, ini sebabnya.

Sumber: Grid.ID
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved