Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Sebab PDIP Selalu Kalah di Sumbar: Ternyata Begini Soekarno Dulu, Isu PKI, dan Puan Maharani Blunder

Sebab PDIP selalu kalah di Sumbar: ternyata begini Soekarno dulu, isu PKI, hingga Puan Maharani blunder.

Editor: Edi Sumardi

TRIBUN-TIMUR.COM - Sebab PDIP selalu kalah di Sumbar: ternyata begini Soekarno dulu, isu PKI, hingga Puan Maharani blunder.

Kekalahan demi kekalahan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan ( PDIP ) di Sumatera Barat ( Sumbar ) dalam beberapa kontestasi pemilihan umum belakangan ini bukan semata disebabkan karena faktor ideologi seperti agama ataupun Pancasila, tapi disebabkan karena sejarah masa lalu yang digores oleh Presiden pertama Indonesia Soekarno di tanah Minang tersebut, kata Budayawan Minang Edy Utama.

Presiden Soekarno memerintahkan operasi militer di Sumbar dalam menumpas pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) pada akhir tahun 1950-an.

Pengerahan kekuatan militer itu menjadi awal perpecahaan yang menimbulkan luka dan trauma mendalam di masyarakat Sumbar kepada Soekarno yang berimplikasi kepada PDIP, representasi dari Soekarno, tambah Edy.

Padahal sebelum PRRI terjadi, sejarawan dari Universitas Andalas Israr Iskandar menyebut, hubungan masyarakat Minang dengan Soekarno sangat erat, seperti bersama Mohammad Hatta memimpin Indonesia, dan bekerja sama dengan pahlawan nasional asal Minang lainnya dalam sejarah perjuangan Indonesia.

Hubungan PDIP dan Sumbar kembali menjadi sorotan setelah pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang mengaitkan lemahnya dukungan terhadap PDIP di Sumbar dengan Pancasila, "Semoga Sumatera Barat bisa menjadi provinsi yang memang mendukung negara Pancasila," kata Puan Maharani.

Pernyataan ini berbuntut panjang termasuk mengubah konstelasi pilkada serentak 2020, yang membuat PDIP tak jadi berlaga di pilkada Provinsi Sumbar.

Politikus PDIP di Sumbar menyatakan ada 'narasi PDIP sebagai partai non-Islam yang terus didengungkan' di daerah itu.

Sementara politikus PDIP berdarah Minang, Arteria Dahlan meminta masyarakat Minang untuk menahan diri dan tidak dipecah-belah serta lebih arif dalam menyikapi pernyataan Puan Maharani.

Sebelumnya, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri mengaku bingung dan bertanya-tanya dengan rentetan kekalahan yang dialami partainya di tanah Minang tersebut.

"Saya pikir kenapa ya, rakyat di Sumbar itu sepertinya belum menyukai PDI Perjuangan, meskipun sudah ada daerah yang mau ada DPC atau DPD," kata Megawati Soekarnoputri saat memberikan pengarahan kepada pasangan calon Pilkada 2020, Rabu (2/9/2020).

Soekarno di tanah Minang: Dari kemesraan berujung trauma

Hubungan antara Soekarno dan masyarakat Sumbar luar biasa terukir hangat dan dekat di awal perjuangan kemerdekaan sampai pada pertengahan tahun 1950-an, kata Budayawan Minangkabau, Edy Utama.

Edy menyebut banyak pahlawan nasional, berasal dari Sumbar, memiliki hubungan dekat dengan Soekarno dan berjuang bersama dalam merebut hingga mempertahankan kemerdekaan Indonesia, bahkan menjadi wakil presiden pertama yang mendampingi Soekarno, yaitu Mohammad Hatta.

Namun hubungan itu berakhir luka yang dalam ketika Soekarno mengerahkan kekuatan militer di Tanah Minang.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved