Ince Langke Meninggal
Pertolongan Pertama Serangan Jantung, Diduga Penyebab Meninggalnya Anggota DPRD Sulsel Ince Langke
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Ince Langke sempat mendapat perawatan di ICU RS Awal Bros Makassar.
TRIBUN-TIMUR.COM-Anggota DPRD Sulsel, Ince Langke meninggal dunia, Selasa (8/9/2020).
Sebelum dinyatakan meninggal dunia, Ince Langke sempat mendapat perawatan di ICU RS Awal Bros Makassar.
Ince Langke meninggal dunia diduga akibat serangan jantung.
Politisi Partai Golkar Sulsel tersebut mendadak pingsan saat mengikuti rapat badan anggaran (Banggar) di Gedung DPRD Sulsel.
"Tadi ditengah rapat banggar, beliau sementara bicara, tampaknya kena serangan jantung atau stroke," kata Wakil Ketua DPRD Sulsel Ni'matullah Erbe.
• Sosok Ince Langke, Anggota DPRD Sulsel yang Meninggal Mendadak, Sempat Pingsan saat Rapat Banggar
• Penyebab Anggota DPRD Sulsel Ince Langke Meninggal Dunia, Pingsan Saat Rapat Ditolong Koleganya

Pertolongan Pertama Pasien Serangan Jantung
Angka kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah terus meningkat dari tahun ke tahun.
Tak jarang angka kematian karena penyakit terkait jantung dikarenakan para korban tidak mendapatkan penanganan yang tepat, terutama ketika kasusnya adalah serangan jantung.
Penanganan serangan jantung yang terlambat bisa berakibat fatal.
Banyak yang tidak menyadari gejalanya sehingga banyak orang meninggal bahkan sebelum tiba di rumah sakit.
Beberapa gejala serangan jantung antara lain perasaan pusing, berkeringat, mual, nasfas memendek, rasa sakit yang terasa memeras jantung, hingga rasa tidak nyaman pada bahu, leher, punggung, rahang, lengan, dan perut bagian atas.
Serangan jantung biasanya menyebabkan sakit pada dada selama lebih dari 15 menit, namun terkadang bisa juga tidak menunjukkan gejala apapun.
Nah, inilah hal-hal yang bisa kamu lakukan untuk membantu penanganan pertama penderita serangan jantung:
1. Jika korban serangan jantung masih terbangun dan bisa merespons, lakukan hal-hal berikut:
- Berikan baby aspirin 324mg atau aspirin dewasa 325mg.
- Jangan berikan air atau makanan.
- Jaga kenyamanan korban dan buat daftar obat-obatan jika mereka memilikinya.
- Jika mereka mendapatkan resep nitrogliserin oleh dokter, berikan pada korban ketika merasa sakit dada.
2. Jika korban tidak sadarkan diri, namun masih bernafas secara normal, pindahkan korban ke permukaan yang rendah dan biarkan kepala korban rileks dalam posisi tegak.
Posisi ini untuk menghindari korban mengalami tersedak dengan membiarkan saliva mengering dari dalam mulut.
3. Jika korban tidak sadarkan diri dan tidak bernafas, melakukan cardiopulmonary resuscitation (CPR) akan sangat membantu dan membuatnya lebih baik sebelum dibawa ke rumah sakit.
Studi mengatakan bahwa melakukan CPR pada korban sebelum dilarikan ke rumah sakit bisa meningkatkan rasio selamat hingga 12 persen.
Untuk melakukan CPR, lakukan tahapan berikut:
- Letakkan satu tangan ada tengah dada korban dekat dengan area puting, lalu tekan dengan keras dan cepat.
- Lakukan 100 hingga 120 kompresi per menit.
-Jangan takut ketika kamu melakukan CPR.
Defibrilasi adalah metode penanganan pertama lainnya untuk korban serangan jantung.
Sejumlah tempat umum memiliki defibrilator eksternal otomatis atau automatic external defibrillators (AED), sebuah perangkat elektronik portabel yang bisa memberi kejut listrik ke jantung agar denyutnya bisa kembali normal.
Mesin ini sangatlah membantu dan bisa menyelamatkan nyawa korban serangan jantung.
Pada intinya, jika berada dekat dengan korban serangan jantung, jangan panik.
Sebab, panik akan membuat kita kehilangan waktu berharga untuk menyelamatkan mereka yang membutuhkan.
Tetaplah tenang, sehingga bisa membantu dan menyelamatkan nyawa mereka. Selain itu, penting untuk memahami CPR sebagai antisipasi jika diperlukan di masa mendatang.(*)
Sebagian artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Tips Pertolongan Pertama pada Penderita Serangan Jantung"