Kisah Anak Yatim Bangun Kafe di Pelosok dari Uang Tabungan, Jaringan Telkomsel Bikin Pelanggan Puas
Tak hanya itu, ia mampu mempekerjakan orang lainnya serta ikut membiayai adik-adiknya yang masih duduk dibangku sekolah.
Penulis: Ina Maharani | Editor: Ina Maharani
Laporan: wartawan Tribun Timur Ina Maharani Sri Istianingtyas
TRIBUN-TIMUR.COM - Membangun kafe di pelosok tidak mudah.
Selain lokasi yang sulit di jangkau, tantangan selanjutnya adalah jaringan selular.
Karena saat ini kafe identik bukan hanya sebagai tempat makan dan minum saja, melainkan juga tempat nongkrong sambil online.
Ya, warkop butuh jaringan wifi yang kuat untuk bisa laris dan populer.
Tantangan inilah yang dialami A Muallim (23), owner Kafe 360 yang berlokasi di Jl Persatuan Raya, Bikeru, Kecamatan Sinjai Selatan, Kabupaten SInjai, Sulawesi Selatan.
Muallim adalah anak yatim.
Ia lima saudara yang lainnya telah ditinggal sejak 15 tahun lalu.
Karenanya ia berjuang melalui Kafe 360 ini.
Tak hanya untuk dirinya, tapi juga untuk ibunya, dan adik-adiknya.
Ia memulai dari nol.
Tak langsung punya modal dan membuat kafe, ia memulai dari pelayan.
Ia menabung, untuk bisa mendapatkan modal awal
Sejak 2018
Alling sapaan Andi Muallim memberanikan diri mendirikan kafe di pusat kota Kecamatan Sinjai Selatan.
Ia mencari modal sendiri dan menghimpun dana Rp 20 juta pada akhir tahun 2018 lalu.
Lalu dana tersebut digunakan untuk membeli peralatan kafe dan membangun kerjasama dengan pihak pemilik lokasi kafe di Bikeru, termasuk menjejaki kerjasama dengan pihak pemilik bahan baku menu kafe yang berada di Sinjai dan Makassar.
Mahasiswa Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Kejuruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah (STAIM) Kabupaten Bone ini awalnya pada tahun 2017 dan 2018 lalu sebagai karyawan salah satu kafe di Ibukota Sinjai.
Di tempat itu, ia menimba pengetahuan dari sang pemilik kafe, utamanya meracik minuman segar (jus), kopi dan hingga membuat snack.
Setelah Muallim terampil membuat menu, ia memutuskan mandiri dan mendirikan kafe di sekitar 23 kilometer di bagian selatan Ibukota Sinjai di Bikeru.
"Menjadi seorang pelajar yang terbilang cukup jauh dari keluarga memaksa saya untuk hidup mandiri. Untuk memenuhi kehidupan sehari hari di Kota Sinjai saya bekerja disela sela jadwal kuliah,” paparnya.
“Disinilah awal saya mengenal usaha Warkop dan semacamnya, dari awal menjadi seorang pelayan, kemudian belajar buat kopi dan minuman kekinian yang di gandrungi kaum milenial sekarang ini.
Bekerja kurang lebih setahun, membuat saya berkeinginan untuk membuka usaha suatu saat nanti di kampung sendiri Bikeru Sinjai Selatan," tambah Muallim.
Kafe ini tidak berada di kota besar, bukan juga di Ibu Kota Kabupaten.
Jarak Bikeru dari Kota Makassar, Ibu Kota Sulawesi Selatan, cukup jauh, 198 km jika lewat jalur landai, dan 130 km jika lewat jalur pegunungan.
Muallim membuat kafe yang menyasar remaja.
Karena harga minuman dan cemilan yang ditawarkan pun cukup terjangkau.
Mulai harga Rp 10 ribu hingga Rp 12 ribu.
Ada kopi, aneka jus, greentea, pisang goreng keju dan lainnya.
Letak Kafe 360 berada di tengah Bikeru, ibu kota Kecamatan Sinjai Selatan, sekitar 24 kilometer dari Kota Sinjai.
Tentu saja, kafe ini menyediakan WiFI gratis.
Butuh Sinyal Kuat
Menyasar pasar anak muda, sinyal kuat untuk WiFi tentunya sangat dibutuhkan.
Saat membuka kafe di 2018 lalu, Muallim masih menggunakan jaringan wifi dengan jaringan fixed broadband.
Namun ia menyesal. Pasalnya, tidak hanya harganya yang lumayan, sinyal di wilayah warkopnya kurang stabil.
“Putus-putus. Padahal jaringan internet di warkop sangat berpengaruh besar ke jumlah pengunjung,” ujarnya.
Berbekal pengalaman tersebut, ia pun memutuskan mengganti provider untuk wifi ke sinyal yang lebih kencang.
“Akhirnya wifi di kafe memakai Telkomsel. Karena pengalaman di smartphone, jaringannya kuat. Di sini Telkomsel yang paling bagus dan stabil jaringannya,” ujar Muallim.
Tidak menyesal, tujuh bulan menggunakan Telkomsel, tidak mengecewakan.
“Sinyal yang bagus, membuat pelanggan betah. Dari mulut ke-mulut, akhirnya makin ramai. Pelanggan yang mulai tahu di sini wifi lancar, semakin berdatangan,” ujarnya
Lancar Orderan Online
Tak hanya memuaskan pelanggan yang langsung dating ke kafe, sinyal kuat Telkomsel di Sinjai juga membantu nama Kafe 360 semakin dikenal publik di Sinjai.
Orderan online pun berdatangan.
“Memasuki masa pendemi, pengunjung yang datangberkurang. Tapi order online yang meningkat. Untuk memasarkan produk kafe secara online, saya juga sangat bergantung dengan sinyal Telkomsel,” paparnya.
“Alhamdulillah, lancar orderan online. Mulai dari pemesanan dan pengantaran, dan urusan lainnya selesai dengan mudah. Tidak pakai hilang sinyal,” paparnya.
Meningkatnya Perekonomian
Muallim mengakui, lancarnya sinyal Telkomsel untuk wifi di kafenya, sangat membantu meningkatkan jumlah pelanggan.
Unutk masa pandemi saat ini, kafenya selalu terisi pelanggan.
“Ada peningkatan berkisar 20 persen. Alhamdulillah. Mudah-mudahan setelah pendemi makin membaik,” paparnya.
Dan kini dari hasil usahanya itu, Muallim mampu menghidupi dirinya sendiri terutama biaya kuliahnya.
Tak hanya itu, ia mampu mempekerjakan orang lainnya serta ikut membiayai adik-adiknya yang masih duduk di bangku sekolah.
Dan kini Kafe 360 menjadi kafe kekinian di daerah yang terpadat kedua penduduknya di Kabupaten Sinjai yakni Kecamatan ini memiliki jumlah penduduk 40.810 jiwa. Sedang Kecamatan Sinjai Utara memiliki 49.511 jiwa.
1.116 Kecamatan Tercover
General Manager Network Operation and Quality Management Telkomsel Regional Sulawesi, Muhammad Idham Kadir kepada Tribun Timur beberapa waktu lalu menyampaikan, Telkomsel sudah mencapai 91 kabupaten dan kota di wilayah Sulawesi dan Maluku.
Sebanyak 1.116 kecamatan sudah tercover oleh jaringan 4G Telkomsel atau sekitar 90 persen. Kemudian daerah lainnya yang belum tercover masih sekitar 52 kecamatan.
Telkomsel regional Sulawesi sudah memiliki 6078 tower atau side dengan layanan jaringan 4G, sisa 10 side belum 4G.
"Kalau pun ada daerah belum tercover karena belum adanya ketersediaan listrik dan akses jalan yang terkendala," katanya.
Menurutnya, sejak Covid-19, pergerakan tim terhambat, tapi selalu melayani di lapangan.
Program Telkomsel tahun 2020, Wilayah Sulawesi masih mengerjakan daerah yang belum tercover jaringan 4G.
"Alhamdulillah, bulan Mei 2020 sudah selesai semua. Kemudian, sehabis upacara kemerdekaan ke-75 Republik Indonesia, saya mengecek jaringan di Kecamatan Ulumanda Majene Sulawesi Barat. Kita sudah membangun combat dan sisa menunggu penyambungan listriknya," katanya.
Semua 4G
Ia mengatakan, semangat Telkomsel adalah meratakan jaringan telekomunikasi di Indonesia.
Menurutnya, Telkomsel akan meningkatkan semua jaringan 4G untuk ke depannya.
"Saat ini memang masih ada 3G tapi, ke depannya kita akan tingkatkan semua jaringan ke 4G," katanya.
Sejak pandemi layanan data di daerah naik.
"Dalam satu side ada 6-7 BTS di dalamnya karena pertumbuhan pelanggan sekarang di daerah, apalagi mahasiswa pulang kampung, kebutuhan layanan data meningkatkan selama pandemi. Kota metropolitan seperti Makassar dan Palu tak terlalu tumbuh jaringannya," katanya.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/makassar/foto/bank/originals/owner-kafe-360-bik.jpg)