Mengenal Sejarah Hari Pelanggan Nasional Tepat Hari ini, Jumat 4 September, Libatkan Megawati
Tahun ini merupakan peringatan Hari Pelanggan Nasional ke-17 sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 2003.
TRIBUN-TIMUR.COM - Indonesia memperingati Hari Pelanggan Nasional setiap tanggal 4 September.
Mari mengenal Sejarah Hari Pelanggan Nasional sebelum memanfaatkan momen promo menarik.
Tahun ini merupakan peringatan Hari Pelanggan Nasional ke-17 sejak pertama kali dicetuskan pada tahun 2003.
Pencetusnya Chairman sebuah lembaga riset pemasaran Frontier Consulting Group Handi Irawan.
Ketika itu, Hari Pelanggan Nasional langsung dicanangkan oleh Presiden ke-5 Republik Indonesia Megawati di bawah Kementerian BUMN.
Dalam laman resmi Hari Pelanggan Nasional, disebutkan bahwa setiap perusahaan semestinya menjadikan pelanggan sebagai jiwa dari bisnis yang mereka jalankan.
Meskipun posisi perusahaan ada di atas Pelanggan, akan tetapi perusahaan mutlak membutuhkan keberadaan konsumen.
Untuk itulah, hari ini diperingati guna meningkatkan pelayanan perusahaan agar tingkat kepuasan pelanggan turut meningkat.
Bagaimanapun, pelanggan akan mengonsumsi produk atau dari jasa dari penyedia yang mereka anggap dapat memberikan pelayanan dengan baik.
Mengenal sosok Handi Irawan
Dikutip dari artikel pemberitaan Harian Kompas, Handi Irawan dikenal sebagai sosok yang telah lama mengajak teman-teman pengusaha untuk memperhatikan kepuasan konsumen dengan cara meningkatkan pelayanan dan kualitas produk.
Ia mengatakan, citra perusahaan menjadi satu faktor penting mengapa konsumen memilih suatu produk.
Permasalahannya adalah, membangun citra positif perusahaan di mata para pelanggan bukanlah pekerjaan yang bisa diselesaikan dalam waktu instan.
Sehingga diperlukan upaya yang terus-menerus dan berkelanjutan untuk mencapai tujuan itu.
Handi Irawan juga merupakan orang di balik penyelenggaraan Indonesian Customer Satisfaction Award (ICSA), sebuah penghargaan yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan terpilih dan dinilai dapat memberikan kepuasan kepada para pelanggannya.
Masih dengan prinsip yang sama, Handi mewujudkan ICSA atas dasar pemikiran peningkatan kemampuan produsen dan pemilik merek untuk menjual produk yang berkualitas.
Sekaligus memberikan kepuasan pada konsumen atau pelanggannya dapat mengantarkan Indonesia meraih sukses di persaingan global.
Dalam suatu seminar di Jakarta pada tahun 2005, Handi Irawan sempat menyampaikan sebuah pernyataan terkait pelanggan atau konsumen.
Tanpa uang, seseorang mungkin saja masih dapat berbisnis.
Tanpa mesin, gedung, dan peralatan seseorang juga dapat berbisnis.
Bahkan, tanpa produk dan tanpa seorang pekerja pun, seseorang dapat dikatakan mempunyai bisnis.
Namun, tanpa pelanggan atau nasabah, tak seorang pun dapat dikatakan mempunyai bisnis.
Seseorang dikatakan mempunyai bisnis apabila memiliki nasabah meskipun hanya satu nasabah atau pelanggan.
"Strategi manajemen pelanggan ini tidak akan pernah efektif bila perusahaan tak pernah sungguh-sungguh mengukur berapa sesungguhnya harga seorang pelanggan.
Suatu perusahaan akan maju dan bertahan kalau bisa mengatur pelanggannya sebagai suatu aset yang dapat meningkatkan penerimaan," kata dia. *