Bincang Bola Virtual
Stafsus Kemenpora Ungkap Kecurangan Timnas Junior Indonesia Agar Bisa Berprestasi
M Nigara mengungkapkan bahwa proses regenerasi pemain sepakbola Indonesia terkendala dengan adanya prilaku curang yang dilakukan.
Penulis: Alfian | Editor: Hasriyani Latif
PSSI sebagai induk sepakbola Indonesia dipercaya sebagai pelaksana dari FIFA.
Hanya saja kebanggaan terpilih sebagai tuan rumah tak sebanding dengan kesiapan tim yang dibentuk untuk bersaing nantinya dengan negara lain.
Bahkan beberapa waktu lalu PSSI disoroti lantaran adanya rumor tim U-20 yang dipersiapkan akan disisipkan pemain naturaliasi.
Tindakan PSSI ini pun dianggap sebagai tindakan kurang kepercayaan diri dengan pemain muda yang ada.
Termasuk pula kondisi ini juga menggambarkan secara kesiapan mulai dari pembinaan di Indonesia tak berjalan dengan baik dalam beberapa dekade terakhir.
Salah satu jurnalis olahraga senior yang kini juga menjabat sebagai Staf Khusus Kemenpora, M Nigara, secara tegas menyebut pembinaan pemain muda Indonesia bermasalah.
"Diakui atau tidak sampai hari ini kita tidak memiliki pembinaan yang baik dan benar, contohnya sampai hari ini kita tidak memiliki data yang kompleks terkait berapa sih jumlah pemain-pemain kita yang U-20 yang berkualitas dan berkualifikasi dunia," terangnya saat menjadi narasumber bincang bola Tribun Timur, Selasa (1/9/2020).
Hanya saja menurutnya saat ini masih ada secercah harapan bagi masa depan pemain muda Indonesia.
M Nigara menyebut masa depan tersebut ada di Sekolah Sepakbola (SSB).
Ia menyampaikan data yang ada saat ini SSB yang tersebar di seluruh Indonesia mencapai angka 5.500-an. Permasalahannya adalah, kualitas pelatihan dianggap belum mumpuni.
"Saya angkat topi bagi mereka yang mau melatih SSB, kalau tidak salah ada 5.500 SSB seluruh Indonesia. Tapi pertanyaan sederhana mereka punya apa jadi pelatih, basis cukup nggak," katanya.
"Tidak ada pelatih A Pro yang mau jadi pelatih SSB pertama karena tidak ada uangnya, yang kedua tidak ada perintah di dalamnya. Padahal di SSB inilah kita harus menanamkan yang baik," terangnya.(*)
Laporan Wartawan Tribun Timur, Alfian