Daftar Kandidat Pilkada 2020 di 12 Daerah se-Sulsel dan Partai Pengusung, Siapa Tersingkir?

TRIBUN-TIMUR.COM - Berikut daftar kandidat Pilkada 2020 di 12 kabupaten/ kota se-Sulsel beserta partai pengusung.

Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (DPP PDIP), DPP Nasdem, DPP Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), DPP Perindo, sudah merampungkan rekomendasi usungan pada Pemilihan Kepala Daerah ( Pilkada) 2020 se-Sulawesi Selatan ( Sulsel).

Ada 12 kabupaten/ kota menghelat pilkada serentak tahun ini.

“Terakhir itu Maros dan Luwu Utara. Di Maros Chaidir (Chaidir Syam-Suhartina Bohari), Lutra Indah (Indah Putri Indriyani-Suaib Mansyur,” kata Sekretaris DPD PDIP Sulsel, Rudy Pieter Goni, Selasa (01/09/2020).

PKB sudah menyerahkan 10 rekomendasi model B1-KWK.

“Semua sudah dapat. Kecuali Tana Toraja dan Toraja Utara karena di sana tidak ada kursi PKB. Jadi statusnya sebagai partai pendukung saja,” ujar Wakil Ketua DPW PKB Sulsel Muhammad Haekal.

Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Perindo Sulsel, Sanusi Ramadhan, menjelaskan, pihaknya sudah merampungkan usungan di lima daerah.

Sekretaris DPW Nasdem Sulsel, Syaharuddin Alrif, menyebut, rekomendasi di Bulukumba dan Tana Toraja menjadi yang terakhir diberikan DPP Nasdem di Sulsel.

Ketua DPW PPP Sulsel Muh Aras pun demikian. PPP telah memberi rekomendasi terakhirnya di Barru, pekan lalu.

Partai Hanura masih menyisakan rekomendasi Maros dan Selayar.

Sekretaris DPD Hanura Sulsel, Affandy Agusman, Selasa (1/9/2020), mengaku masih berada di Jakarta dan mengawal rekomendasi dua kabupaten tersebut.

DPP Partai Keadilan Sejahtera (PKS) belum memberikan rekomendasi di Gowa dan Pangkep.

DPP Demokrat sudah mengeluarkan 11 rekomendasi minus Soppeng.

Ketua DPD Demokrat Sulsel Ni’matullah Erbe memastikan partainya akan ikut mengusung Andi Kaswadi Razak-Luthfi Halide di Soppeng.

Sebelumnya, Demokrat mengalihkan dukungan dari Andi Hamzah Pangki-Andi Murniaty Makking ke Andi Muchtar Ali Yusuf-Andi Edy Manaf.

Hamzah-Andi Muniaty diprediksi tersingkir dalam bursa Pilkada Bulukumba 2020 karena tak mencukupkan syarat minimal kursi.(*)

Baca berita selengkapnya di edisi cetak Tribun Timur edisi Rabu (02/09/2020).