Opini
Walaupun Pembelajaran Daring, Karakter Tetap Penting
Menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam situasi Covid-19.
Rahmatullah
Dosen Universitas Negeri Makassar atau UNM
BANGSA besar adalah bangsa yang masyarakatnya menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan yang merupakan jati diri bangsa, serta ditunjang oleh pelaksanaan pendidikan yang menyenangkan dalam lingkungan yang harmonis.
Pendidikan yang menyenangkan hakekatnya untuk menumbuhkan potensi agar orang beriman, bertaqwa, berakhlak mulia, cinta terhadap kebaikan untuk bangsa cerdas dan bermartabat.
Dengan demikian pendidikan yang diselenggarakan bukan hanya untuk menghasilkan manusia yang intelek namun juga untuk menghasilkan manusia yang berkarakter sebagai wujud amanat dari Pancasila dan Pembukaan UUD 1945.
Menjadi tantangan tersendiri bagi pelaku pendidikan untuk mencapai tujuan yang dimaksud dalam situasi Covid-19.
Situasi ini merambah segala aspek kehidupan termasuk pendidikan.
Berbagai upaya pemerintah telah lakukan mulai social distancing sampai diberlakukannya pembatasan sosial berskala besar untuk mencegah penularan.
Situasi demikian bukanlah penghalang terlaksananya proses pembelajaran.
Belajar daring dan luring
Salah satu jalannya dengan mengganti pembelajaran tatap muka di luar jaringan (luring) menjadi pembelajaran dalam jaringan (daring) dengan seperangkat fasilitas yang tersedia.
Pemanfaatan media daring bisa menjadi solusi alternatif agar kegiatan pembelajaran tetap berlangsung, sehingga perlu dirancang lebih fleksibel dengan waktu yang telah disepakati bersama oleh guru, orang tua, maupun siswa.
Pelaksanaan pembelajaran daring lebih fleksibel dan menyenangkan.
Pendidik dapat berinovasi dalam mendesain muatan materi ajarnya agar tetap mencakup aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Tujuannya agar terwujud generasi yang memiliki kacakapan sikap dan perilaku secara intelektual dan berkarakter sesuai dengan nilai-nilai moral.