Profil Kapolda Sulsel Irjen Merdisyam: Jenderal Intelijen yang Pernah Blunder dan Alumnus Akabri 91
Kapolri, Jenderal Idham Azis melantik Irjen Pol Merdisyam sebagai Kapolda Sulsel menggantikan Irjen Pol Mas Guntur Laupe.
TRIBUN-TIMUR.COM - Kapolri, Jenderal Idham Azis melantik Irjen Pol Merdisyam sebagai Kapolda Sulsel menggantikan Irjen Pol Mas Guntur Laupe.
Pelantikan berlangsung di ruang Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Senin (31/8/2020) kemarin.
Dia dilantik bersama dengan 7 Kapolda lainnya.
Mutasi pemangku jabatan Kapolda Sulsel berdasarkan Surat Telegram Kapolri bernomor ST/2247/VIII/KEP.2020 tertanggal 3 Agustus 2020 yang ditandatangani Asisten SDM Polri Irjen Pol Sutrisno Yudi Hermawan.
Irjen Pol Mas Guntur Laupe dimutasi menjadi Widyaiswara Kepolisian Utama Tk I Sespim Lemdiklat Polri.
Sementara, Irjen Pol Merdisyam sebelumnya adalah Kapolda Sulawesi Tenggara atau Sultra.
Siapa sebenarnya Irjen Pol Merdisyam orang nomor satu di jajaran Polda Sulsel kini?
Berikut profilnya.
Pernah Blunder soal TKA China
Pada pertengahan Maret 2020 lalu, Merdisyam yang saat itu masih berpangkat Brigjen Pol sempat bikin heboh hingga muncul desakan agar dia dicopot sebagai Kapolda Sultra.
Tagar atau hastag #CopotKapoldaSultra menjadi trending topic di Twitter, Selasa, 17 Maret 2020.
Warganet menuntut Kapolri, Jenderal Pol Idham Azis untuk mencopot Brigjen Pol Merdisyam karena blunder soal masuknya 49 TKA asal China.
Saat itu, jenderal yang berpengalaman di bidang intelijen ini menyebut, 49 TKA asal Negeri Tirai Bambu yang baru datang ke Sulawesi Tenggara di awal pandemi virus corona atau Covid-19 merupakan pekerja lama di pabrik smelter di Morosi, Kabupaten Konawe.
Namun, ternyata informasi itu keliru.
Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Sultra Sofyan, menyebut bahwa TKA itu merupakan pekerja baru di PT Virtue Dragon Nickel Industry (VDNI) yang baru masuk ke Indonesia dari negara episentrum penyebaran virus corona.