#KataNone
Cerita Owner UMKM R.O.A Beanbag Esthi Ayu di Program #KataNone, Hadir Sejak 2017
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski
Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Irman Yasin Limpo (None) kembali hadir dalam program #KataNone untuk memberi ruang kepada pelaku usaha UMKM kota Makassar.
Live #KataNone di gelar di Gedung Tribun Timur, Jl Cendrawasih nomor 430, Kota Makassar Selasa (1/9/2020) pukul 20.00 Wita.
Juga disiarkan langsung di akun YouTube Tribun Timur dan Facebook Tribun Timur.
Kata None adalah program inisiasi None dan Tribun Timur untuk saling menguatkan, saling bertemu meski melalui jaringan virtual dan saling berbagi di masa pandemi Covid-19.
Di episode kali ini, host #KataNone Irman Yasin Limpo mengajak Owner UMKM R.O.A Beanbag Esthi Ayu Pratiwi Arifin Limi.
R.O.A Beanbag merupakan UMKM yang mejajakan kursi tanpa ranga di Kota Makassar.
UMKM ini mulai memproduksi beanbag di tahun 2017.
Berawal untuk kursi bersantai dirumah dan untuk rumah makannya.
Esthi Ayu mengatakan Roa dalam bahasa bugis berarti ramai.
"Jadi di tahun 2016 saya hobi mengumpulkan kain perca bekas sampai suami saya bilang sampah mi seng (sampah lagi)," katanya.
Kain bekas ini biasanya didesain Esthi menjadi berbagai macam kerajinan.
"Dan pada akhirnya saya berfikir untuk buat beanbag saat mencari-cari di YouTube," katanya.
Hingga pada tahun 2017 ia membuka tempat makan kecil-kecilan dan Esthi Ayu dan sang suami ingin membuat suasana yang berbeda.
"Salah satunya dengan menghadirkan dan membuat beanbeag ini," katanya.
Kala itu, Esthi Ayu membeli kain dengan modal Rp 500 ribu dan menjahit tangan beanbag.
"Saya buat untuk dirumah dan untuk di tempat makan menggunakan kain yang ada dan bahan styrofoam," katanya.
Esthi Ayu mengatakan awalnya membuat beanbag dari hasil menjahit tangan.
"Saya sempat kelelahan jahit tangan dan akhirnya beli mesin jahit mini dan menghasilkan 10 beanbag," katanya.
Setelah mengunggah hasil karyanya diberbagai media sosial, rupanya banyak orang yang tertarik dengan beanbag.
"Mereka banyak yang bertanya bisa tidak dipesan. Dan disitu mulai terinspirasi," ujarnya.
Saat ini, Esthi Ayu telah memiliki tukang jahit dan sejumlah karyawan yang rutin memproduksi beanbag.
Dalam sebulan saja, ia mengaku R.O.A Beanbag dapat menerima pesanan puluhan kursi.
"Sebulan paling sedikit terima 10 pesanan. Sudah mulai banyak diminati masyarakat Makassar," katany.
Desain beanbag di R.O.A mengikuti produk yang ramai di pasaran kemudian memodifikasinya.
"Kami sudah koleksi empat model mulai dari baby ukuran s, ada ukuran m, l dan xl serta oval, kotak dan juga sofa," katan owner UMKM R.O.A Beanbag Esthi Ayu Pratiwi Arifin Limi.
UMKM ini juga menyediakan bahan waterproof yang biasanya disimpan diluar ruangan, pantai dan aman dari cakaran kucing.
"Ada dua jenis waterproof yakni kain katun dan premium," katanya.
Meski memiliki beanbag memiliki styrofoam yang lama kelamaan akan mengempes namun R.O.A telah menyediakan isi ulang.
"Kita punya isi ulang. Untuk masa pengempesan tergantung penggunaan dan bobot badan sebenarnya" ujar Esthi.
Selain itu di R.O.A beanbag juga menerima pesanan dengan berbagai modal.
"Yang penting ada gambar kami bisa buatkan. Seperti baru-baru ini ada yang pesan model alpokat," katanya.
Adapun waktu pesanan terbilang cepat, yakni 3 hari.
"Bahannya dijamin buat nyaman untuk para customer,"ujarnya.
Untuk satu beanbag dibanderol Rp 350 ribu hingga Rp 900 ribuan sedangkan isi ulang styrofoam Rp 90 ribuan.
R.O.A Beanbag juga meyediakan penyewaan, sehari Rp 100 ribu perkursi.
Pemesanan R.O.A Beanbag kini telah menyasar berbagai Kota di Indonesia.
Bahkan ke Papua, Manado dan Kendari dan beberapa kota besar lainnya.
"Rata-rata mereka memesan untuk pantai dan kafe," katanya.
Pemesanan dapat dilakukan di Instagram @roa.beanbag dan Whatsapp @roa.beanbag.