Warren Buffett memborong saham di lima perusahaan investasi asal Jepang
alah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett kembali melebarkan sayap investasinya.
TRIBUN-TIMUR.COM - Salah satu orang terkaya di dunia, Warren Buffett kembali melebarkan sayap investasinya.
Melalui perusahaannya, Berkshire Hathaway Inc.
Buffett memborong saham di lima perusahaan investasi asal Jepang.
Mengutip Bloomberg, Senin (31/8), total investasi yang digelontorkan Warren Buffett mencapai lebih dari US$ 6 miliar.
Lima perusahaan yang dituju Buffett didominasi olah sektor industri energi.
Hal ini menandai tambahan taruhan investor miliarder tersebut pada sektor komoditas sekaligus upaya terbesarnya Buffett terjun ke pasar Asia.
“Berkshire mengakuisisi sekitar 5% saham di Itochu Corp., Marubeni Corp., Mitsubishi Corp., Mitsui & Co. dan Sumitomo Corp. selama dua belas bulan terakhir. Investasi gabungan bernilai lebih dari US$ 6 miliar setelah saham dari kelima perusahaan melonjak setidaknya 5% dalam perdagangan di bursa saham Tokyo pada hari Senin,” ujar Buffett dalam pernyataan resminya.
• 5 Fakta Pernikahan Artis Korea Kang Sora dengan Seorang Apoteker, Batalkan Resepsi Karena Covid-19
Buffett sebenarnya masih relatif berhati-hati dalam akuisisi perusahaan sejak Covid-19 menyebar.
Kendati demikian, perusahaannya telah meningkatkan eksposur komoditasnya dengan kesepakatan termasuk perjanjian senilai US $ 4 miliar untuk membeli sebagian besar aset produser pipa dan penyimpanan gas alam Dominion Energy Inc pada bulan Juli lalu.
Penilaian di sektor ini telah mengikuti pasar saham yang lebih luas dalam beberapa tahun terakhir.
Lantaran sektor ini jatuh seiring melorotnya harga komoditas dan rotasi investor ke saham teknologi yang telah dipercepat selama pandemi.
Taruhan Buffett dapat membantu meningkatkan sentimen terhadap perdagangan di sektor komoditas dan Jepang.
Terlebih, saat ini perekonomian Jepang sedang tertekan, mulai dari wabah virus corona menerus hingga penundaan Olimpiade Tokyo.
Tekanan bagi ekonomi Jepang kian besar setelah Shinzo Abe memutuskan mengundurkan diri dari jabatannya sebagai perdana menteri pada akhir pekan lalu.
Adanya transisi kepemimpinan serta potensi perubahan kebijakan ekonomi menghantui Negeri Matahari Terbit tersebut.