Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Teliti Pembelajaran Sastra Inggris Berbasis E-Learning, Opa Taufik Raih Gelar Doktor

Menurut laki-laki kelahiran, Sumbawa ini, dibutuhkan waktu selama tiga tahun untuk mengembangkan tool tersebut.

Penulis: Rudi Salam | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN TIMUR/RUDI SALAM
Muhammad Taufik 

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pembelajaran online adalah sebuah lingkungan belajar terbuka dan tersebar yang menggunakan pendekatan pedagogis, dimungkinkan melalui teknologi internet dan berbasis WEB, membantu pengajaran dan membangun pengetahuan melalui tindakan dan interaksi yang lebih mudah.

Demikian kata Muhammad Taufik, dalam paparanya saat ujian promosi doktor untuk meraih gelar doktor di bidang Pendidikan Bahasa Inggris pada Program Pascasarjana Universitas Negeri Makassar (UNM), Senin (31/8/2020).

Di hadapan promotor dan dewan penguji yang terdiri dari Prof Dr Nurdin Noni, Prof Dr Baso Jabu, Prof Drs Muhammad Djafar, Prof Dr Aspa Rahman. Prof Dr Fathu Rahman selaku penguji external.

Taufik menjelaskan isi desertasi berjudul Developing Cyber-Literature Based Instruction English at Universitas Islam Makassar.

“Tujuan penelitian ini untuk mengidentifikasi kebutuhan mahasiswa akan pembelajaran Sastra Inggris dengan menggunakan e-learning,” kata mantan wartawan Tribun Timur yang akrab disapa Opa ini.

Salah satu strategi dalam mempermudah pembelajaran online utamanya di era pandemi Covid-19, dimana mahasiswa berlakukan pembelajaran dari rumah, lanjutnya, menggunakan tool open source ESCLEN 4.0.

Menurut laki-laki kelahiran, Sumbawa ini, dibutuhkan waktu selama tiga tahun untuk mengembangkan tool tersebut.

“Penelitian ini dilakukan untuk mengembangkan modul pengajaran berbasis cyber-literature menggunakan R & D Borg and Gall Model,”jelasnya.

Taufik menambahkan hasil penelitian menunjukkan bahwa kebanyakan mahasiswa mengharapkan dosen mereka mengajarkan dengan mengintegrasikan language skills dalam menggunakan cyber-literature dalam pembelajaran sastra berbasis e-literature.

“Materiinstruksionalberbasis cyber-literature dirancang untuk memfasilitasi kebutuhan saat ini dalam bentuk ESCLEN 4.0. Cyber-literature dirancang dengan tool interaktif yang tidak hanya menarik mahasiswa dan dosen namun juga meningkatkan keterampilan sastra, dan model pembelajaran  cyber-literature dianggap model pembelajaran efektif sebagai tool dalam meningkatkan pembelajaran mandiri,” katanya.

Selain itu, kata  Taufik, aksesibilitas baik mahasiswa dan dosen lebih karena tool ini user-friendly, sistem yang fleksibel dan memenuhi kebutuhan pembelajaran saat ini.

Di akhir ujian promosi Taufik berhasil lulus dengan predikat sangat memuaskan.

Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved