Konflik Golkar Sulsel, Dr Hasrullah: Hati-Hati!
Begitupun tiga anggota formatur lainnya yakni Farouk M Betta, Imran Tenri Tatta dan Abdillah Natsir juga menyetorkan susunan kepengurusan
Penulis: Alfian | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Konflik Parta Golkar Sulawesi Selatan masih terus berkepanjangan.
Pasca terpilihnya Taufan Pawe sebagai Ketua Golkar Sulsel, proses penyusunan kepengurusan berpolemik.
Tim formatur yang dibentuk untuk merumuskan susunan kepengurusan tak menemui titik persamaan.
Taufan Pawe sebagai ketua tim formatur menyerahkan susunan kepengurusan ke DPP Golkar.
Begitupun tiga anggota formatur lainnya yakni Farouk M Betta, Imran Tenri Tatta dan Abdillah Natsir juga menyetorkan susunan kepengurusan dengan versi yang berbeda.
Adanya konflik dari kedua kubu ini dianggap akan berimplikasi terhadap roda-roda kepartaian.
Pakar Komunikasi Universitas Hasanuddin, Dr Hasrullah, menyebut jika konflik ini berkepanjangan akan membuat kekuatan Golkar secara internal akan terkuras.
"Kalau konflik internal berkelanjutan, kekuatan internal akan jadi keropos. Bisa jadi di berbagai lembaga semisal legislatif maupun kader-kader potensi untuk mengisi kepala daerah akan melompat ke Partai lain," terangnya, Senin (31/8/2020).
Lebih lanjut Wakil Dekan III Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Unhas ini menilai, akibat konflik ini pula memberikan pembelajaran yang kurang baik bagi proses regenerasi Partai.
Bahkan citra Golkar sebagai partai besar di Sulsel bisa saja memudar dan disalip oleh partai-partai lainnya yang tengah berkembang.
"Olehnya itu semua pihak atau semua kelompok yang ada harus sama-sama menurunkan ego masing-masing, jangan prbnayak konflik internal tapi perbanyak akomodasi kepentingan internal," sambungnya.
Dr Hasrullah pun menilai langkah tepat yang bisa dilakukan saat ini adalah bagaimana Taufan Pawe sebagai Ketua terpilih bisa melakukan konsolidasi dengan tepat.
"Aspirasi-aspirasi itu harus tetap ditangkap dan diakomodir, Ketua terpilih harus bisa menunjukan kemampuan dirinya mengakomodir semua pihak dan yang terpenting jangan lelah bernegosiasi," tutupnya.