Lakalantas, Dibawa ke RSUD Massenrempulu, Tukang Ojek Ini Malah Divonis Corona
Namun saat dilakukan pengambilan Swab PCR dirumahnya sakit tersebut SL dinyatakan positif Covid-19.
Penulis: Muh. Asiz Albar | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNENREKANG.COM, ENREKANG - Seorang tukang ojek telah dikonfirmasi positif Covid-19 kasus ke-69 di Kabupaten Enrekang pekan lalu oleh tim Gugud Tugas.
Ia berinisial SL (47) merupakan warga asal Kelurahan Juppandang, Kecamatan Enrekang.
Padahal, SL dilarikan ke RSUD Maspul Enrekang karena mengalami kecelakaan lalulintas dan menderita luka robek pada bagian paha.
Namun saat dilakukan pengambilan Swab PCR di rumah akit tersebut SL dinyatakan positif Covid-19.
Hal itupun mengundang pertanyaan publik, pasalnya SL dalam kondisi sehat dan tak pernah sakit bahkan dia juga tidak pernah ada riwayat keluar daerah.
Salah satu rekan sprofesi SL, Usra mengaku heran mengapa rekannya tersebut bisa tiba-tiba divonis positif Covid-19.
Padahal, tak ada gejala dan riwayat bepergian keluar kota selama ini. Ia masuk RS karena Lakalantas yang dialaminya pekan lalu dan mengalami patah pada bagian lengan.
"Saya selaku rekan dekat SL tentu heran, kenapa dia tiba-tiba langsung divonis positif, padahal teman saya itu masuk rumah sakit hanya karena kecelakaan bukan karena dia sakit," kata Usra, Minggu (30/8/2020).
Ia pun meminta jawaban dari pihak RSUD Massenrempulu terkait vonis positif terhadap rekannya tersebut.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Tim Gugus Tugas RSUD Massenrempulu Enrekang, dr. Hj Suryana Nawing, mengatakan penanganan terhadap SL sudah sesuai prodedur.
Menurutnya, siapapun pasien yang masuk UGD harus dilakukan rapid tes dan jika reaktif meskipun tanpa gejala maka akan dilanjutkan dengan swab.
"Semua yang masuk UGD Umum dan UGD Kebidanan maka harus dirapid. Ini adalah kebijakan internal rumah sakit dan saya kira hampir semua rumah sakit memberlakukan itu," kata dokter yang akrab disapa dokter Uli ini.
Ia menjelaskan, meskipun SL tidak sakit dan tidak ada gejala, tapi pasien mengalami luka terbuka yang memang harus diwaspadai karena sangat rawan tertular.
Apalagi pekerjaan pasien ini adalah tukang ojek yang pasti membawa muatan yang bermacam-macam dan berbeda-beda setiap hari. Mungkin saja dia tertular dari situ," ujar dokter yang aktif bertugas di Poli Interna RSUD Maspul Enrekang ini.
Ia menambahkan, pihak RSUD Maspul memang harus memberlakukan hal tersebut sebagai bentuk antisipasi terhadap penyebaran Covid-19 di kalangan tenaga kesehatan di RSUD Maspul.
Untuk itu pihak rumah sakit mengeluarkan kebijakan yang berlaku secara internal kepada siapapun pasien yang yang akan dirawat ini apalagi jika sebelumnya masuk UGD.
"Meski tidak bergejala, terlebih kalau sudah memiliki gejala yang mengarah ke kasus Covid-19," tegasnya.