Telkomsel
WO Jayapura Raih Omset Rp 300 Juta Per Bulan Berkat Jaringan 4G Telkomsel
WO Jayapura Raih Omset Rp 300 Juta Per Bulan Berkat Jaringan 4G Telkomsel. Tempat promosi hasil make up, dekor bahkan saat live make up
Penulis: Sukmawati Ibrahim | Editor: Suryana Anas
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Anty (32) adalah satu dari banyaknya perempuan Indonesia yang terjun di bisnis Wedding Organizer (WO).
Bisnis ini terbilang sudah menjamur, namun potensinya besar jika kita mampu menangkap peluang.
Seperti itulah kira-kira pegangan Anty, perempuan berdarah Bugis-Makassar yang lahir dan besar di Jayapura, Provinsi Papua.
Kedua orang tuanya memang merantau ke Jayapura sejak lama, bahkan sebelum ia lahirkan.
Itulah sebabnya, perempuan yang telah menikah dan baru saja dikaruniai anak perempuan ini memilih tetap tinggal di Jayapura. Sembari mengembangkan bisnis WO-nya yang kini semakin dikenal.
Yup, mengawalinya di tahun 2015 lalu, bisnis WO yang ia namai WO and Bussines ART Bridals ini memang tergolong tengah naik daun di Papua.
Pelanggannya terus berdatangan, mulai dari Kota Raja, Abepura, Jaya Asri, Furia, Sentani, Termasuk Wamena, Manokoari, Sorong, Ternate di luar Papua yakni, Manado, Jakarta, Makassar dan lainnya.
Semakin digemari, bahkan banyak berambisi saat menikah harus menggunakan jasa Art Bridals, tentunya melalui proses panjang.
"Tidak segampang itu kita bisa menarik orang untuk memakai jasa kita saat menikah lewat ajakan biasa saja tanpa mereka lihat bagaimana kemampuan kita mewujudkan pernikahan impiannya. Di situasi sekarang, orang mau liat yang real dan itu tidak bisa diwujudkan jika hanya mengandalkan promo dari mulut ke mulut. Pelanggan cari yang bisa ia lihat secara langsung walau jarak kita berjauhan dan itu hanya bisa dijawab oleh hadirnya sosial media," katanya pada Tribun Timur, Jumat (28/8/2020).
"Saya ini kan tinggal di Jayapura yah, tetapi pelanggan saya tidak hanya dari Papua saja. Itu karena berkat sosial media kan. Jadi tak tanggung-tanggung, akun sosial media seperti Facebook dan Instagram yang dulunya untuk upload foto pribadi, saya jadikan tempat promosi hasil make up, dekor bahkan saat live make up biar orang bisa lihat langsung kemampuanku sekaligus bisa ada interaksi lewat komen," lanjutnya.
Namun, ternyata kata Anty, tidak cukup hanya dengan punya akun sosial media saja dan skill make up atau dekor yang mumpuni. Tetapi, penompang utamanya adalah jaringan internet.
"Sekeren apapun aksi kita saat make up, kalau orang tidak bisa saksiskan secara streaming, apalagi sejak pandemi kupikir kita tidak akan bisa dapat pelanggan. Makanya, yang utama itu jaringan seluler. Alhamdulillah di tempatku di Kota Raja, Jayapura sudah berteknologi 4G LTE sejak tahun 2016, jadi saya kalau live streaming di Facebook Art Bridal maupun Instagram tidak ada hambatan, pokoknya lancar penonton bisa lihat," ujarnya.
Live streaming setiap hari bagi Anty benar-benar mujarab dan membantunya semakin eksis. Melalui Facebook dan Instagram @art bridals mencoba mendobrak kebiasaan salon pengantin yang itu-itu saja dengan menghadirkan konsep makeup modern, kekinian dan memang lagi in.
Dari situlah ia mulai menarik perhatian banyak orang, khususnya calon mempelai. Dan ternyata, usaha memanfaatkan sosial media pun berhasil dan masih konsisten ia lakukan hingga sekarang.
"Jujur yah, pelanggan saya atau orang yang pakai jasa Art Bridal untuk wedding, bahkan foto prawedding itu 70 persen sumbernya dari sosial media. Bisa bayangkan kalau saya live baru jaringan tidak memadai, tentu yang ditonton orang-orang jadi putus-putus dan sebagainya. Nah kalau sudah begitu, bagaimana Art Bridal bisa sebesar atau seterkenal sekarang. Jadi jangkauan luas dan jaringan andal Telkomsel yang dihadirkan di Jayapura ini salah satu penopang usahaku agar makin dikenal," bebernya.
Apalagi, anak ke-3 dari lima bersaudara ini memang lebih menyukai jika ada interaksi dari penonton saat siaran langsung.
"Untungnya di Jayapura Telkomsel sangat bagus dan memang sampai sekarang jaringan Telkomsel yang mengungguli. Makanya saya manfaatkan untuk eksis di sosial media biar Art Bridals ini jangkauannya lebih luas dan bisa bersaing dengan WO yang tinggal di ibukota ataupun Kota besar lainnya," paparnya.
"Saya bisa bilang begini, jaringan 4G Telkomsel benar-benar membantu Art Bridal sampai sekarang. Dan kalau saya perhatikan yah, jadi pengakuan netizen yang nonton itu, video sama foto yang kami share itu hasilnya bagus, bersih sehingga mereka bisa seolah bereksperimen langsung. Kayak yang jauh-jauh itu terasa dekat, karena dukungan teknologi dan support jaringan Telkomsel yang memadai dan itu membantu saya sebagai pebisnis WO mengumpulkan pundi-pundi rupiah yang banyak," lanjutnya lagi.
Tak main-main, pecinta kucing ini sebelum pandemi mampu meraup omset atau penghasilan kotor hingga Rp 300 juta dalam sebulan.
"Sebulan rerata dapat Rp 300 juta, tetapi kan masih pendapatan kotor kan, belum termasuk gaji karyawan, catering dan operasional lainnya," sebutnya.
Adapun penghasilan bersih setiap bulannya bisa sampai Rp 70 juta sampai Rp 80 juta.
"Syukur Alhamdulillah, sejak awal sampai sekarang sudah punya enam staf tetap dan 10 yang sistem by job, jadi pas ada wedding baru kita panggil. Hanya saja karena pandemi, ada penurunan lah, bahkan sempat kita tidak melayani wedding kan untuk sama-sama memutus mata rantai covid-19. Tetapi sekarang mulai lagi seiring digaungkan new normal," bebernya.
Ia menambahkan, dengan kualitas jaringan 4G LTE di Kota Raja, sejak diberlakukan PSBB, Anty tetap rutin live, memperbanyak kegiatan sosial secara virtual.
"Sejak pandemi semua berjalan lancar berkat layanan Telkomsel tetap yang tetap andal saat pandemi merebak. Tidak hanya itu, keandalan jaringannya membantu saya bisa tetap berkomunikasi baik telepon, chattingan bahkan video call dengan keluarga besarku di Makassar, meskipun tidak bisa pulang langsung karena situasi tak mendukung, namun setidaknya bisa mengobati rasa rindu dengan melihat mereka dari layar smartphone," pungkasnya.
Ibu Kota Kabupaten di Papua sudah dapat menikmati layanan 4G
General Manager Network Operation and Quality Management Regional Maluku dan Papua, Adi Wibowo mengatakan, kemudahan dirasakan masyarakat khususnya para pebisnis yang memanfaatkan jaringan untuk menjangkau pasar lebih luas luas tak terlepas dari komitmen Telkomsel.
Dengan semangat #TerusBergerakMaju bersama Indonesia maju, Telkomsel senantiasa konsisten untuk memberikan layanan Telekomunikasi terbaik dan terus berupaya meningkatkan kualitas jaringannya, terlebih saat ini fokus utamanya adalah menyediakan layanan broadband yang berkualitas.
"Begitu pula di wilayah Indonesia Timur, Telkomsel menghadirkan jaringan dan layanan 4G berkualitas, guna mendukung gaya hidup digital bagi para pelanggan setia Telkomsel," katanya.
Adi membeberkan, seiring dengan komitmen Telkomsel untuk mempercepat kemajuan di wilayah Indonesia Timur, maka di tahun 2020 ini Regional Maluku dan Papua mendapatkan porsi terbesar untuk pembangunan New BTS secara nasional.
"Di wilayah Regional Papua dan Maluku, saat ini tersebar 1.974 Sites dan 7.280 BTS, dimana dari jumlah tersebut BTS yang sudah berteknologi 4G ada sebanyak 2.948 BTS. Cakupan jaringan Telkomsel di regional Papua dab Maluku sudah mencakup 98,5 persen dari populasi," bebernya.
Untuk mendukung tergelarnya layanan 4G yang maksimal, lanjut Adi, dibutuhkan jaringan transmisi yang memiliki bandwith besar.
"Dimana saat ini masih banyak BTS Telkomsel yang menggunakan akses satelit, terutama yang berlokasi di pedalaman atau pegunangan. BTS dengan akses satelit tersebut tentunya belum memaksimalkan untuk menggelar jaringan 4G," ujarnya.
Adi juga mengungkapkan, adanya kolaborasi dengan program pemerintah yakni Palapa Ring Timur pun akan menjadi penopang Telkomsel untuk mengharikan layanan terbaik bagi masyarakat.
"Dengan adanya Program Palapa Ring Timur yang dibangun oleh Pemerintah, dalam hal ini di bawah kementrian Kominfo, merupakan program yang dicanamkan untuk membantu percepatan pemerataan akses Telekomunukasi khususnya pada daerah pedalaman dan terluar. Palapa Ring Timur hadir memenuhi kebutuhan jaringan transmisi dengan kapasitas bandwith yang dapat memberikan akses layanan internet," ungkapnya.
Olehnya itu, saat ini proses yang tengah berlangsung adalah proses berupa, penyambungan koneksi dari site milik Telkomsel dengan jaringan Palapa Ring Timur yang dilakukan secara bertahap dalam beberapa ruas.
"Harapannya adirnya Palapa Ring Timur ini, Telkomsel dapat menggunakan akses tersebut sehingga kecepatan dan kestabilan telekomunukasi menjadi lebih stabil dan maksimal," harapnya.
GMNOQM Region Maluka dan Papua ini menegaskan mengenai komitmen Telkomsel membangun wilayah Indonesia Timur.
"Per tanggal 5 Agustus 2020 lalu, Alhamdulillah Kabupaten Intan Jaya sudah bisa menikmati layanan jaringan 4G, tepatnya berada di Sugappa. Kendala mobilisasi tim serta kondisi transport yang memiliki keterbatasan kapasitas lantaran masih menggunakan transport satelit (IDR)," tegasnya.
Ia menambahkan, situasi tersebut tak menyurutkan kerja keras tim Network untuk senantiasa meningkatkan kualitas jaringan Telkomsel.
"Dengan demikian seluruh Ibu Kota Kabupaten di Provinsi Papua kini sudah tercover jaringan 4G," pungkasnya. (*)
Laporan Wartawan Tribun Timur @umhaconcit