Akbar Tandjung: Saya Batak Jadi Lebih Jawa dari Orang Jawa karena Gambar Anom
Tanah di salah satu pusara utara Taman Pemakaman Umum (TPU) Jalan Jawa, Beji, Depok Utara, Jawa Barat, Kamis (27/8/2020) siang masih cokelat basah.
Penulis: Thamzil Thahir | Editor: Edi Sumardi
"Tapi, Warnida Wahab (istri almarhum) melarang. Jangan Bang, Mas Gambar itu sudah tua, sudah sakit-sakitan. jangan dikasi kerjaan lagi. Abang kan tahu, dia kalau diberi amanat total," ujar Akbar Tanjung menceritakan tawaran tertolak itu.
Bahkan, saking dekatnya, di momen pemakaman sahabatnya itulah, kemarin, Akbar Tanjung sekaligus mengumumkan penggantinya di Yayasan Bina Insan Cita.
"Di sini, moment ini saya umumkan M Nasir, jadi pengganti, dan saya jadi ketua dewan pembina."
Akbar Tanjung mengaku tiga hari sebelum Gambar Anom meninggal dunia, masih sempat berdiskusi melalui telepon dengan sahabatnya dan Istri almarhum.
Sebelumnya diberitakan, kabar dula menyelimuti Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam ( KAHMI ) Indonesia.
Haji Gambar Anom bin Makruf Harjosaputro (1945-2020), meninggal dunia, Kamis (27/8/2020) dini hari di Depok, Jawa Barat.
"Almarhum berpulang di usia 75 tahun dalam tenang dan damai, ba'da subuh, didampingi istri alm. Ibu Hj. Warnida Wahab dan anak-anaknya," demikian pesan viral di salah satu group KAHMI Sulsel, Kamis pagi tadi.
Almarhum dimakamkan ba'da dhuhur, Kamis siang tadi di TPU Beji.
Gambar Anom adalah Sekjen PM HMI di era Akbar Tandjung menjabat Ketua PB HMI (1971-1974).
"Almarhum sudah jadi pengurus PB HMI sejak jaman Cak Nur," kata Budayawan Sulsel Hasjmi Ami Ibrahim, yang juga kader HMI Ujungpandang era 1980-an.
Cak Nur atau Nurcholis Madjid (1939-2005) menjabat Ketum ke-11 PB HMI (1966-1974).
Atas nama keluarga, Tomi Lebang, salah satu anak menantu almarhum, menyampaikan belasungkawa dan tarjiah.
"Mohon doa dari segenap keluarga, kerabat, dan handai tolan, semoga almarhum Gambar Anom mendapatkan tempat yang lapang di sisi Allah SWT. Mohon maaf atas segala salah dan khilaf beliau semasa hidupnya," tulisnya.
Tomi Lebang menyebut ayah mertuanya termasuk kader HMI tulen, dan tetap menjalin silaturahim dengan seangkatannya, termasuk M Jusuf Kalla, Wapres ke-10 dan 12 Indonesia.
"Sampai akhir hayatnya beliau tetap ikut mengurus yayasan milik KAHMI," ujar mantan editor Mingguan TEMPO ini.
Almarhum sempat mengajar di Universitas Indonesia, mengelola Yayasan Pendidikan Al-Muqorrobin (ada SD dan SMP) di Jakarta, aktif di KAHMI, dan mengelola kompleks Bina Insan di Depok.
"Dulu juga aktif di perusahaan periklanan IndoAd," ujar suami dari putri sulung almarhum, Andari Karina Anom ini.
Gambar Anom lahir di Muntilan, Magelang, Jawa Tengah, 24 Oktober 1945.
Dia meninggalkan seorang istri Hj Warnida Wahab, dua putri dan tiga cucu.
Dua anaknya; Andari Karina Anom & Tomi Lebang dan Suita Kusumawardhani dan Andri Nugraha.(*)