Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wanita Indonesia Diduga Ada Dibalik Bom Bunuh Diri di Filipina, yang Tewaskan 14 Orang, Kata KBRI?

Hal ini disampaikan angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN, Selasa.

Editor: Waode Nurmin
ABS-CBN
Tentara Filipina mengevakuasi korban bom bunuh diri di Jolo. 

TRIBUN-TIMUR.COM  -  Bom bunuh diri yang tewaskan 14 orang di Kota Jolo, Filipina Selatan, Senin (24/8/2020), diduga dilakukan wanita asal Indonesia.

Dilansir media lokal Filipina, ABS-CBN News, dan Associated Press, mengungkap seorang wanita asal Indonesia (WNI) diduga berada di balik ledakan bom.

Hal ini disampaikan angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN, Selasa.

Ada yang Tidak Bisa Diselamatkan Jokowi Selama Covid-19, 1.102 Wanita Bandung Kini Jadi Janda Baru

 

tribunnews
Seorang perempuan berkewarganegaraan Indonesia disebut sebagai seorang pelaku bom bunuh diri di Kota Jolo, Filipina selatan, Senin (24/08) lalu, yang menewaskan setidaknya 14 orang. (kompas.com)

Media di Filipina menyebut nama laki-laki yang menjadi pengebom bunuh diri pertama di negara tersebut sebagai Norman Lasuca.

Sobejana mengatakan penyelidik sudah mengumpulkan jasad pelaku untuk dilakukan tes forensik dan pemeriksaan lebih lanjut.

Dua ledakan hebat di Jolo itu selain menewaskan setidaknya 14 orang, juga melukai sekitar 75 orang lainnya.

Juru Bicara Satuan Tugas Antiterorisme Filipina, Rex Payot, kepada para wartawan mengatakan ledakan terjadi di dekat pusat kota.

Laporan militer dan polisi menyebutkan tentara dan warga sipil menjadi korban dalam ledakan pertama yang terjadi ketika personel militer membantu otoritas sipil melakukan bantuan penanganan pandemi Covid-19.

Tak lama kemudian terjadi ledakan kedua di dekat Katedral Our Lady of Mount Carmel.

Tahun lalu, terjadi serangan bom bunuh diri di katedral ini ketika jemaat tengah melakukan misa. Setidaknya 23 orang meninggal dunia.

Dalam tiga tahun terakhir, terjadi sekurangnya enam serangan bom bunuh diri, jenis serangan yang sebelumnya sangat jarang terjadi di Filipina.

Kepala Staf Angkatan Darat Filipina mengatakan Undang-Undang Darurat Militer kemungkinan perlu diberlakukan kembali karena aksi teror kian menguat, khususnya setelah dua bom meledak di Jolo.

“Ledakan pertama kemungkinan aksi bom bunuh diri,” kata Komandan Satuan Tugas Regional, Brigadir Jenderal William Gonzalez.

Sejauh ini, belum ada pihak yang menyatakan bertanggung jawab atas ledakan di Jolo yang juga jadi satu di antara markas kelompok teror Abu Sayyaf.

tribunnews
Bomb di Pulau Jolo, Filipina, pelaku diduga wanita asal Indonesia (AFP/Nickee Butlangan)

Abu Sayyaf beserta pengikutnya telah menyatakan kesetiaan terhadap organisasi garis keras Islamic State (IS).

Kelompok Abu Sayyaf juga dinilai bertanggung jawab terhadap enam aksi bom bunuh diri, insiden yang cukup banyak terjadi di Filipina.

Presiden Filipina Rodriguez Duterte telah membentuk satuan khusus infanteri di Kepulauan Sulu demi menghentikan aksi teror kelompok Abu Sayyaf.

Kelompok itu tidak hanya dikenal dengan aksi bom bunuh diri, tetapi juga penculikan dan pemenggalan kepala.

Presiden Duterte tidak menyinggung dua ledakan itu pada sambutannya, Selasa.

Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan pemberlakuan kembali UU Darurat Militer di Sulu dapat membantu aparat mengisolasi wilayah dan melacak jaringan Abu Sayyaf.

UU Darurat Militer di kawasan Mindanao telah dicabut oleh pemerintah pada akhir tahun lalu setelah berlaku selama 2,5 tahun untuk memerangi ekstremis yang sempat mengambil alih Kota Marawi.

Kepulauan Sulu merupakan bagian dari Mindanao.

“Situasi saat ini mengharuskan, menuntut, (untuk memberlakukan kembali UU Darurat Militer) karena
insiden belum lama ini mengorbankan banyak jiwa, (UU itu) diberlakukan demi membantu aparat

mengawasi penduduk,” terang Letnan Gonzalez. Menurutnya, penetapan kembali UU Darurat Militer merupakan keputusan yang bijak.

KBRI Tunggu Hasil Investigasi

KBRI Manila masih menunggu hasil investigasi otoritas Filipina soal dugaan keterlibatan seorang warga negara Indonesia (WNI) dalam ledakan bom bunuh diri tersebut.

Agus Buana, perwakilan dari KBRI Manila saat dihubungi Tribun mengatakan sejumlah media lokal Filipina memang mengindikasikan keterlibatan seorang perempuan yang diduga WNI dalam bom bunuh diri tersebut.

Namun pihak KBRI Manila belum menerima informasi lebih lanjut dari otoritas Filipina soal dugaan perempuan yang disebut media lokal merupakan istri dari pengebom bunuh diri di luar kam militer kota Indanan, Sulu, Filipina pada 2019 silam.

"Sejauh ini kami belum terima langsung dari otoritas setempat berkaitan indikasi keterlibatan WNI sebagai pelaku," katanya.

Investigasi menurutnya membutuhkan waktu yang lama untuk mengungkapkan benar tidaknya salah satu tersangka pengeboman merupakan WNI.

"Pastinya dibutuhkan waktu investigasi pelaku dalam bentuk uji laboratorium forensik hingga tes DNA agar lebih akurat," kata Agus.

Bom bunuh diri itu menewaskan setidaknya 14 orang dan melukai 75 orang.

Para pejabat militer awalnya mengatakan ledakan bom yang pertama terjadi dari bom yang terpasang pada sebuah sepeda motor.

Sementara ledakan kedua dilakukan oleh seorang wanita yang melakukan aksi bom bunuh diri.

Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan hasil penyelidikan awal, berdasarkan keterangan saksi dan rekaman kamera keamanan, menunjukkan ledakan pertama juga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri.

"Sudah divalidasi. Militer sedang mencoba untuk memastikan apakah dua pembom bunuh diri itu adalah janda-janda dari militan Abu Sayyaf, Talha Jumsah dan Norman Lasuca," kata Sobejana.

Jumsah, yang dikenal dengan sebutan Abu Talha, adalah seorang komandan kunci yang menjembatani Abu Sayyaf dengan kelompok ISIS dan merencanakan serangan bunuh diri sebelum ia tewas di tangan militer Filipina pada tahun lalu.

Lasuca meninggal dalam serangan bunuh diri di kamp tentara Sulu tahun lalu.

Pengeboman hari Senin adalah serangan bunuh diri terbaru di Provinsi Jolo.

SUMBER: https://www.tribunnews.com/internasional/2020/08/26/wanita-indonesia-diduga-berada-di-balik-ledakan-bom-bunuh-diri-kbri-tunggu-hasil-investigasi?page=all



Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved