Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Wanita Indonesia Diduga Ada Dibalik Bom Bunuh Diri di Filipina, yang Tewaskan 14 Orang, Kata KBRI?

Hal ini disampaikan angkatan bersenjata Filipina, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, kepada kanal berita ABS-CBN, Selasa.

Editor: Waode Nurmin
ABS-CBN
Tentara Filipina mengevakuasi korban bom bunuh diri di Jolo. 

Kelompok Abu Sayyaf juga dinilai bertanggung jawab terhadap enam aksi bom bunuh diri, insiden yang cukup banyak terjadi di Filipina.

Presiden Filipina Rodriguez Duterte telah membentuk satuan khusus infanteri di Kepulauan Sulu demi menghentikan aksi teror kelompok Abu Sayyaf.

Kelompok itu tidak hanya dikenal dengan aksi bom bunuh diri, tetapi juga penculikan dan pemenggalan kepala.

Presiden Duterte tidak menyinggung dua ledakan itu pada sambutannya, Selasa.

Kepala Staf Angkatan Darat, Letnan Jenderal Cirilito Sobejana, mengatakan pemberlakuan kembali UU Darurat Militer di Sulu dapat membantu aparat mengisolasi wilayah dan melacak jaringan Abu Sayyaf.

UU Darurat Militer di kawasan Mindanao telah dicabut oleh pemerintah pada akhir tahun lalu setelah berlaku selama 2,5 tahun untuk memerangi ekstremis yang sempat mengambil alih Kota Marawi.

Kepulauan Sulu merupakan bagian dari Mindanao.

“Situasi saat ini mengharuskan, menuntut, (untuk memberlakukan kembali UU Darurat Militer) karena
insiden belum lama ini mengorbankan banyak jiwa, (UU itu) diberlakukan demi membantu aparat

mengawasi penduduk,” terang Letnan Gonzalez. Menurutnya, penetapan kembali UU Darurat Militer merupakan keputusan yang bijak.

KBRI Tunggu Hasil Investigasi

KBRI Manila masih menunggu hasil investigasi otoritas Filipina soal dugaan keterlibatan seorang warga negara Indonesia (WNI) dalam ledakan bom bunuh diri tersebut.

Agus Buana, perwakilan dari KBRI Manila saat dihubungi Tribun mengatakan sejumlah media lokal Filipina memang mengindikasikan keterlibatan seorang perempuan yang diduga WNI dalam bom bunuh diri tersebut.

Namun pihak KBRI Manila belum menerima informasi lebih lanjut dari otoritas Filipina soal dugaan perempuan yang disebut media lokal merupakan istri dari pengebom bunuh diri di luar kam militer kota Indanan, Sulu, Filipina pada 2019 silam.

"Sejauh ini kami belum terima langsung dari otoritas setempat berkaitan indikasi keterlibatan WNI sebagai pelaku," katanya.

Investigasi menurutnya membutuhkan waktu yang lama untuk mengungkapkan benar tidaknya salah satu tersangka pengeboman merupakan WNI.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved