Setelah Ferdinand Sinaga, Lalu Firza Andika Tinggalkan PSM ke PSMS, Siapa Lagi Pemain Berikutnya?

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR – Manajemen PSMS Medan nampaknya sangat menyukai potensi pemain yang dimiliki PSM.

Buktinya, setelah mendatangkan Ferdinand Sinaga dengan status pinjaman, kini ada lagi satu pemain PSM diambil.

• Ini Alasan Negara Arab Tak Ganggu Israel? Terkuak Hubungan Mesra Selama 25 Tahun Termasuk Arab Saudi

• Tahu Harta Dikuras Australia, Timor Leste Pelan-pelan Buka Hubungan dengan China, Begini Responnya?

Tim berjuluk Ayam Kinantan itu membidik bek muda PSM, Firza Andika (21) untuk memperkuat lini belakang skuat itu di kompetisi lanjutan Liga 2 musim 2020 ini.

Keinginan manajemen PSMS mendatangkan Firza disampaikan langsung Sekretaris Umum PSMS, Julius Raja.

Pria yang akrab disapa King itu menuturkan bahwa pihaknya sudah menjalin komunikasi.

Terutama dengan manajemen PT Persaudaraan Sepakbola Makassar (PT PSM) yang menaungi skuat PSM untuk membicarakan peminjaman tersebut, termasuk bersama agen Firza juga.

"PSMS sudah secara resmi mengajukan surat peminjaman ke PSM Makassar.

"Dari klubnya PSM Makassar juga sudah kasih lampu hijau sama kita," ujar Julius, dikutip dari Tribun-Medan.com, Senin (24/8).

• Penampilan Aurel Hermansyah Berubah Drastis, Deddy Corbuzier Sebut Operasi Plastik & Kecilnya Jelek

• 4 Bulan Sekolah Ditutup, Tiba-tiba Ruang Kelas Siswa Jadi Kandang Ayam, Begini Alasan Pihak Sekolah?

Selain potensi yang dimiliki sang pemain, faktor lain membuat manajemen PSMS ingin mendatangkan Firza karena kedaerahan.

Untuk diketahui, Firza Andika lahir pada 11 Mei 1999 di Kota Medan, Sumatera Utara yang merupakan kota asal PSMS.

“Jadi kalau dia gabung PSMS kan asli daerah dia. Bisa jadi kebanggaan bagi dia dan keluarganya juga," tambahnya.

Meski sudah dapat lampu hijau dari PSM, namun King menjelaskan dalam proses peminjaman Firza masih ada kendala.

Salah satunya masih adanya hak-hak Firza Andika sesuai kontrak dengan PSM yang harus diselesaikan terlebih dahulu.

Tapi Julius mengatakan jika Andika dan agen yang menaunginya setuju dipinjamkan ke PSMS, maka proses peminjaman bisa segera dirampungkan.

• Lawan Gibran Rakabuming di Pilkada Solo Seorang Penjahit dan Ketua RW, Apa Hindari Kotak Kosong?

• Tahu Harta Dikuras Australia, Timor Leste Pelan-pelan Buka Hubungan dengan China, Begini Responnya?

"Soal gaji, administrasi PSMS bakal penuhi. Ini penentunya sama Andika dan agennya.

"Kalau dia oke maka tidak ada masalah. Tinggal surat pernyataan kesediaan dari pemain," kata Julius.

Pertanyaan berikutnya setelah PSM ditinggalkan dua pemain asal Medan gabung PSMS, adakah lagi pemain lainnya yang bakal hengkang?

Belum Tahu Menahu

Sementara itu, terpisah, Media Officer PSM, Sulaiman Abdul Karim mengaku belum tahu menahu tentang kabar Firza sedang diincar PSMS Medan.

“Saya baru tahu ini bro. Dan soal surat persuratan saya tidak tahu menahu, “ singkat Sule - sapaan akrabnya.

Firza Andika didatangkan manajemen PSM ke Kota Makassar pada putaran kedua Liga 1 2019 lalu.

Pemain yang pernah membela Timnas U-19 itu memutuskan untuk bergabung bersama PSM karena nasibnya dengan klub asal Belgia, AFC Tubize, tidak jelas.

Kabarnya, pihak klub tidak membayar gaji Firza Andika selama enam bulan terakhir karena permasalahan sponsor.

Hal itu pula yang sempat diungkap Firza Andika di media sosial beberapa waktu lalu.

Sule sendiri mengatakan hingga kini PSM Makassar serius untuk mempertahankan semua pemain yang ada untuk melanjutkan Liga 1 2020.

Lebih Baik Fokus Liga 1

Pengamat sepakbola Makasssar, yang juga mantan pemain PSM, Najib Latandang meminta PSM musim ini lebih serius ke Liga 1 ketimbamg AFC Cup.

Menurut Najib, kedua kompetisi ini memang sama pentingnya bagi PSM, tapi bagi dirinya pribadi, Liga 1 memiliki dpreatise tersendiri.

"Kalau saya pribadi, AFC itu tidak terlalu berpengaruh, bagi saya bagaimana agar PSM bisa juara Liga 1,

"Karena ini sesuatu yang sangat membanggakan dan sudah lama tak dirasakan," kata Najib kepada Tribun Timur, Senin (24/8/2020).

Ia mencontohkan saat PSM mampu melaju bahkan ke Piala Champions Asia, namun Liga 1 tetap lebih menarik bagi suporter.

"AFC kita ingat bagaimana dulu topnya PSM jaman Nurdin Halid, tapi tetap yang terlihat itu juara liga paling prestisius memang menurut saya," ucap dia.

"Cuma memang yah PSM juga harus ikut, karena kalau tidak akan kena sanksi, bukan hanya PSM tapi Indonesia,

"Jadi yah jalankan saja kalau memang tak bisa prestasi di situ, jangan dipaksakan," tambah Najib.

Ia mengaitkan hal itu dengan persiapan PSM yang hari ini terkesan lambat, padahal AFC Cup sisa sebulan lagi kembali bergulir

"Tapi ini kan memang sisa sebulan, belum ada kejelasan, kontrak, latihan dn sebagainya.

"Tapi sekali lagi kita serahkan ke manajemen, kita sebagai pengamat melihat dari luar saja," pungkasnya.

Untuk diketahui, PSM akan berkompetisi di AFC Cup pada 23-29 September 2020.

PSM masih menyisakan tiga pertandingan di babak penyisihan grup, yang rencananya akan digelar di Vietnam. (zal)