Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Yayasan BaKTI dan FPL bakal Gelar Konferensi Perempuan Timur ke-4, Catat Waktunya!

KPT 2020 yang digelar secara daring ini akan mengumpulkan para pelaku pembangunan dan aktor perubahan

Penulis: Nur Fajriani R | Editor: Anita Kusuma Wardana
Nur Fajriani
Yayasan BaKTI dan FPL bakal menggelar Konferensi Perempuan Timur ke-4 

TRIBUNTIMURWIKI.COM - Yayasan Bursa Pengetahuan Kawasan Timur Indonesi (BaKTI) dan Forum Pengada Layanan (FPL) akan menyelenggarakan Konferensi Perempuan Timur (KPT) ke-4.

Konferensi Perempuan Timur ke-4  yang bakal digelar pada 26-27 Agustus 2020 ini mengusung tema ‘Memetik Buah dari Sinergi Mulitipihak untuk Pembangunan Berkeadilan di Kawasan Timur Indonesia’.

KPT 2020 yang digelar secara daring ini akan mengumpulkan para pelaku pembangunan dan aktor perubahan, seperti pemerintah lokal dan pusat, organisasi masyarakat sipil hingga penggerak komunitas.

Nantinya dalam kegiatan ini, peserta akan saling berbagi pengalaman dan gagasan dalam rangka memenuhi hak-hak perempuan Indonesia Timur.

Ketua Panitia Bersama KPT2020, Lusia Palulungan mengatakan, acara tersebut diinisiasi oleh beberapa forum.

Pelaksanaan KPT 2020 didukung oleh Program MAMPU, Kemitraan Australia-Indonesia untuk Kesetaraan Gender dan Pemberdayaan Perempuan.

“Kita mengambil wilayah Timur karena ada kesenjangan antara wilayah Timur dan Barat,” katanya dalam acara konferensi pers secara daring, Selasa (25/8/2020),

Awalnya kegiatan ini diadakan pada tahun 2016 di Kabupaten Belu, NTT.

Kemudian pada 2017 diadakan di Soe, NTT dan tahun 2018 kembali digelar di NTT tepatnya di Kupang.

“Tiga lembaga yang fokus di KPT ini, yakni Komnas Perempuan, BaKTI dan FPL. Penting untuk menyuarakan hal-hal yang ada di Indonesia Timur agar dibawah ke isu nasional. Ini adalah wadah untuk saling berbagai di antara multi pihak,” tambahnya.

Untuk diketahui KPT 2020 ini adalah konfrensi terakhir yang diadakan MAMPU.

“Karena program MAMPU sudah berjalan sejak 2012 hingga 2020. Sehingga di tahun ini kita akan bersama-sama mendengarkan pengalaman dari berbagai multipihak yang bersinergi melalui program MAMPU. Jadi kita sebut memetik buah,” jelas Lusia Palulungan.

Diharapkan praktik-praktik dan pencapaian tersebut bisa menjadi pembelajaran yang bisa dikembangkan di wilayah lain yang memiliki permasalahan dan isu perempuan.

MAMPU adalah kemitraan Pemerintah Australia (DFAT) dan Pemerintah Indonesia (BAPPENAS), yang bertujuan untuk meningkatkan akses perempuan miskin Indonesia terhadap layanan penting dan program pemerintah, dan mendukung pencapaian target-target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) yang terkait.

Bagi Program MAMPU, pemberdayaan perempuan adalah tujuan sekaligus cara untuk mencapai tujuan tersebut.

Diharapkan KPT 2020 ini menjadi masukan berharga untuk pemangku kepentingan terhadap permasalahan perempuan di Indonesia Timur.(*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved