Kabar Sedih Presenter Indra Bekti, Istri Derita Penyakit yang Bisa 'Menular' Seperti Virus Corona
Istri Indra Bekti, Adilla Jelita kini terbaring di rumah sakit akibat penyakit TBC yang diderita. Rupanya, Dilla sudah berkali-kali terkena TBC
Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana
TRIBUNTIMURWIKI.COM- Kabar tak mengenakkan datang dari keluarga presenter kondang Indra Bekti.
Sang istri tercinta, Adilla Jelita dikabarkan jatuh sakit.
Bahkan, saat ini sedang terbaring di RS Mayapada karena sakit pada organ pernapasannya.
Ternyata, Dilla sapaan akrabnya bukan kali pertama mengalami gangguan tersebut.
Bekti membeberkan istrinya memiliki riwayat sakit Tuberculosis (TBC).
Dilansir dari Tribun Seleb, setidaknya sudah tiga kali TBC Dilla kambuh, bahkan hingga membuatnya harus kehilangan jabang bayi pada tahun 2017 silam.

"Kalau karena cairan di paru-paru ini pertama kali, tapi dulu Dilla itu ada riwayat TBC, jadi yang pertama dulu dia masih sekolah pernah kena, terus pas kuliah sempat kena, pas di Malaysia dia sempat kena itu sampai dioperasi segala katanya itu parunya sempet dibersihkan lah dari TB nya," beber Indra Bekti di RS Mayapada, Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Minggu (23/8/2020).
Apa Itu TBC?
Tuberculosis (TBC) atau yang sering dikenal dengan TB merupakan penyakit paru-paru yang disebabkan oleh kuman mycobacterius tuberculosis.
TBC menjadi sangat dikenal di Indonesia dengan kasus penyebaran yang sangat tinggi.
Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Langsung pada Kementerian Kesehatan RI, dr Wiendra Waworuntu, mengungkapkan bahwa Indonesia menjadi negara ketiga terbesar dengan kasus TBC di dunia setelah India dan China.
"Kita Indonesia ranking tiga di dunia. Ada India, China, kemudian Indonesia," ungkap Wiendra dalam dialog di Media Center Gugus Tugas Nasional, Jakarta, Selasa (7/7).
Menurut data Kemenkes, estimasi kasus TBC di Indonesia mencapai 845.000 jiwa dan yang telah ditemukan sekitar 69 persen atau sekitar 540.000 jiwa.

Angka kematian penyakit TBC juga cukup tinggi, yaitu ada 13 orang per jam yang meninggal karena TBC.
Kasus yang belum ditemukan juga memiliki potensi penularan yang sangat tinggi, sama seperti Covid-19.