Cerita Menegangkan Komandan Korps Marinir Bebaskan ABK MV Sinar Kudus Dari Penyanderaan Perompak
"bila diperlukan aksi militer, laksanakan pendaratan ke pantai untuk menunjukan bahwa kita punya kedaulatan & harga diri tidak bisa diinjak-injak"
"Setelah kita mendapatkan data intelijen akhirnya kita ke perairan Somalia, itupun harus mencari karena laut itu begitu luasnya, tidak segampang itu karena MV Sinar Kudus juga bergerak. Mereka dibajak oleh pembajak itu dan digunakan untuk membajak kapal lain. Mereka menggunakan taktik itu karena apa? Ketika mereka menggunakan kapal niaga, kapal-kapal niaga yang lain kan tidak curiga. Jadi mereka selalu moving di laut, bergerak," ungkap Suhartono.
Setelah menghitung kemampuan bahan bakar MV Sinar Kudus, Suhartono dan tim kemudian kembali mendapatkan informasi intelijen bahwa kapal tersebut akan mengisi bahan bakar di salah satu camp perompak.
Informasi intelijen tersebut, kata Suhartono, mengatakan MV Sinar Kudus berada di Ceel Dhahanaan Somalia.
Data intelijen tersebut juga mengatakan Ceel Dhahanaan merupakan perkampungan perompak yang diisi seribu orang lengkap dengan perlengkapan dan persenjataan untuk melakukan aksinya.
"Dan betul kalau kita lihat dari foto udara memang itu perkampungan yang lengkap, ada perahu cepat, dengan perlengkapan galahnya untuk mereka naik ke kapal-kapal yang menjadi sasaran, termasuk senjatanya yang bervariasi tapi cukup untuk menyerang. Karena apa, ada senapan mesin, macam-macam, JLM rocket launcher itu juga ada semuanya," ungkap Suhartono.
Selain itu, data intelijen juga mengungkapkan di camp tersebut ada delapan kapal yang dibajak.
Data intelijen juga mengatakan banyak camp perompak lain di sekitarnya.
Suhartono mengungkapkan juga berdasarkan data intelijen yang diterima pada saat itu modus operandi dari para perompak adalah perompak-perompak lain yang ada di camp-camp tersebut akan membajak kapal-kapal yang telah dibebaskan perompak sebelumnya.
"Data intelijen mengatakan bahwa banyak camp lain dengan kapal-kapal bajakan dari negara-negara lain. Ada yang mungkin sudah satu tahun belum bisa dibebaskan. Ada yang lebih dari satu tahun," ungkap Suhartono.
Ketika Suhartono dan timnya bergerak menuju ke camp di Ceel Dhahanaan ternyata MV Sinar Kudus bergerak menuju ke sebuah camp perompak yang ada di sebelah utara camp tersebut.
"Betul ketika kita bergerak ke situ, ternyata kapal ini bergerak lagi ke camp yang berada di sebelah utaranya. Di situlah kita melaksanakan aksi pembebasan itu," kata Suhartono.
Setelah Suhartono dan tim melalukan aksi pembebasan MV Sinar Kudus ternyata data intelijen benar.
Perompak-perompak lain yang ada di pantai mengejar lagi MV Sinar Kudus.
"Betul. Itu yang terjadi kapal ini menjadi target dari perompak lain. Makanya ketika begitu kita melakukan penyerangan terhadap kapal itu, sudah selesai, ini masih datang lagi perompak-perompak lain yang datang dari pantai. Sehingga kita harus putar haluan kembali mencegat yang dari pantai untuk tidak bisa masuk ke MV Sinar Kudu," ungkap Suhartono.
Ombak Besar Jadi Rintangan