Banjir Masih Rendam Desa Wara, Pemkab Luwu Utara Turunkan Excavator Amfibi
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi

TRIBUNLUTRA.COM, MALANGKE BARAT - Pemda Luwu Utara masih berupaya menangani persoalan banjir di Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Luwu Utara Muslim Muchtar mengatakan, tiga excavator sudah diturunkan.
"Untuk persoalan banjir di Desa Wara, sudah ada tiga alat berat (excavator) yang sementara bekerja di sana," kata Muslim, Senin (24/8/2020).
Saat ini, lanjut Muslim pihaknya tengah mencari dua excavator jenis amfibi untuk dibawa ke sana.
"Masih ada tambahan dua, kita sementara cari yang jenis amfibi untuk dibawa ke sana," katanya.
Excavator amfibi adalah jenis excavtor yang dilengkapi dengan ponton tersegel yang memungkinkannya melakukan pengerukan saat mengapung di perairan dangkal.
Diberitakan sebelumnya, ratusan rumah di Desa Wara, Kecamatan Malangke Barat, Luwu Utara, Sulawesi Selatan, masih terendam banjir.
Banjir yang merendam Desa Wara disebabkan karena berpindahnya aliran Sungai Rongkong pasca banjir bandang beberapa waktu lalu.
Ketinggian air yang merendam wilayah itu bervariasi.
Mulai dari 50 centimeter hingga satu meter.
Tokoh masyarakat setempat Abdul Muis mengatakan, banjir merendam wilayahnya akibat pindahnya aliran sungai.
"Aliran sungai sudah pindah, makanya sekarang sudah musim kemarau tapi masih tetap banjir," kata dia.
Mantan anggota DPRD Luwu Utara mengatakan, luapan Sungai Rongkong tidak hanya merendam rumah penduduk.
Namum juga lahan perkebunan dan lahan peternakan warga.
"Kebun warga juga terendam, sumber penghasilan hilang," katanya.
Ia berharap, pemerintah segera turun tangan mengatasi bencana ini.
"Harus ada langkah serius dalam menangani Sungai Rongkong, kasihan masyarakat," tutupnya.