Pilkada Luwu Utara 2020
Direktur MIND Prihatin Negative Campaign Bertebaran
Putra Malangke ini menyebut Pilkada seharusnya jadi ajang pendidikan dan pembelajaran politik.
Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Direktur Macca Indonesia Foundation (MIND) Haeril Al Fajri bicara soal fitnah dan negative campaign atau kampanye negatif menjelang Pilkada Luwu Utara 2020.
Bagi Haeril, fitnah maupun negative campaign tidak baik dalam sebuah pesta demokrasi.
"Meski masa pendaftaran di Pilkada Luwu Utara belum dimulai, namun suhu politik kian hangat dengan manuver dan atraksi elit politik demi kekuasaan," kata Haeril, Minggu (23/8/2020).
"Lebih parah lagi, isu-isu dan fitnah bertebaran membuat masyarakat yang baru dilanda bencana itu semakin terkotak-kotak," tuturnya.
Putra Malangke ini menyebut Pilkada seharusnya jadi ajang pendidikan dan pembelajaran politik.
"Sebaiknya kandidat dan tim yang bertarung lebih banyak menjual programnya dari pada menebar kebencian dan negative campaign," ujarnya.
Saat ini, lanjut Haeril rakyat butuh pencerahan, mau dibawa kemana daerah lima tahun ke depan.
"Bukan sekedar jualan foto di sosmed yang tidak berdampak pada solusi yang tengah dihadapi masyarakat," katanya.
"Misalnya warga di Malangke butuh solusi atas ketimpangan pembangunan selama ini, azas pemerataan pembangunan belum menyentuh beberapa kawasan di Malangke dan Malangke Barat. Harusnya para kandidat lebih jeli melihat masalah ini," tutur dia.
Pilkada Luwu Utara rencananya diikuti tiga pasangan calon.
Indah Putri Indriani-Suaib Mansur, Muhammad Thahar Rum-Rahmat Laguni, dan Arsyad Kasmar-Andi Sukma.
Pendaftaran calon bupati baru akan dibuka Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada tanggal 4-6 September.