Jeritan Minta Tolong dari Telepon Buat Polisi Tak Bisa Selamatkan Nyawa Ibu 8 Anak dari Pacarnya
Petugas operator hanya bisa mendengarkan dan mengirimkan petugas secepat yang mereka bisa saat Crystal berteriak minta tolong.
Peeni mengatakan kepada polisi bahwa dia hanya memukul Crystal dua kali dengan lempengan itu.
Namun tubuh Crystal yang "hancur" menceritakan kisah yang sangat berbeda.
Para dokter di rumah sakit berjuang keras untuk menyelamatkan nyawa Crystal.
Itu adalah keajaiban bahwa dia masih hidup dengan cedera kepala yang begitu serius.
Crystal telah begitu kuat dalam hidup, tapi ini adalah pertempuran yang tidak bisa dia menangkan.
Setelah tiga hari dalam dukungan hidup, Crystal dinyatakan mati otak dan keluarganya setuju bahwa mesin harus dimatikan.
Anak-anaknya yang patah hati dibawa dan dirawat oleh keluarga.
Halaman penggalangan dana disiapkan untuk mendukung anak-anak Crystal.
Itu terjadi berminggu-minggu sebelum Natal dan beberapa anggota keluarga sangat trauma dengan peristiwa yang fatal itu.
Kasus mengerikan tersebut mengangkat masalah kekerasan dalam rumah tangga menjadi berita utama.
Peeni awalnya dituduh melukai dengan maksud menyebabkan luka tubuh yang menyedihkan, tetapi tuduhan itu diangkat menjadi pembunuhan.
Lalu, pada Februari tahun ini, Peeni mengaku bersalah membunuh Crystal.
Hakim menjatuhkan hukuman seumur hidup kepada Peeni dan mengatakan kepadanya bahwa dia akan menjalani hukuman minimal 15 setengah tahun di balik jeruji besi
Insiden tersebut telah menyebabkan kerugian psikologis yang signifikan bagi semua anak yang berada di rumah malam itu.
Crystal adalah ibu yang dijunjung banyak orang.
Kini, anak-anaknya akan menghabiskan sisa hidup mereka tanpa sosok seorang ibu.
Mereka akan merindukan ibu yang berjuang sangat keras untuk memberikan yang terbaik dari segalanya.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)
Artikel ini sudah tayang di Suar dengan judul : Jeritan Tangisnya Membuat Polisi Ngeri, Ibu dari 8 Anak Ini Ditemukan Tewas setelah Disiksa oleh Mantan Pacar dengan Batu Paving