Dinsos Makassar Rancang Liposus, Rumah Binaan Para Anak Terlantar Hingga Lansia
Menurut Kepala Dinsos Makassar, Mukhtar Tahir, konsep Liposus ii sangat efektif dalam penanganan masalah sosial.
Penulis: Saldy Irawan | Editor: Imam Wahyudi
TRIBUN-TIMUR.COM,MAKASSAR - Dinas Sosial (Dinsos) Makassar berencana membangun rumah binaan tempat para Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
Rumah itu ia namai Lingkungan Pondok Khusus (Liposus) untuk menuntaskan masalah sosial.
Menurut Kepala Dinsos Makassar, Mukhtar Tahir, konsep Liposus ii sangat efektif dalam penanganan masalah sosial.
"Kita tengah mengusulkan program ini. Ini sangat efektif mengatasi masalah sosial," kata Mukhtar, Selasa (18/8/2020).
Ia mengakui, Dinsos Makassar saat ini memiliki kendala karena terbatasnya sarana dan prasarana untuk melakukan pembinaan.
"Yang kebetulan kena patroli, razia mau dibawa ke mana untuk dibina. Jadi harus ada semacam Liposus," ujar Mukhtar.
Liposus bisa menjadi tempat pembinaan terhadap 26 jenis PMKS. PMKS tersebut mulai dari anak terlantar hingga orang lanjut usia (lansia) yang terlantar pula.
"Liposus adalah tempat di mana anak-anak jalanan, terlantar diarahkan ke tempat tersebut. Diberikan kurikulum berbasis tentang kemasyarakatan yang kita atur dan olah," katanya.
Mukhtar meyakini, dengan hadirnya Lipisus ini PMKS di Kota Makassar bakal berkurang.
Ia juga akan di bina, sehingga saat mereka keluar dari rumah binaan, itu bisa memberikan kontribusi positif.
"Saya di lihat di Jogja, Bandung. Konsep itu luar biasa," katanya.
* Usul di Biringkanaya
Mukhtar mengatakan terkait dengan lokasi Liposus, di Makassar masi banyak lokasi.
Salah satunya di Kelurahan Untia, Kecamatan Biringkanaya.
"Mudah-mudahan bisa kita pakai 4-5 hektare di sana," Mukhtar menambahkan.