Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Banjir Bandang Luwu Utara

Tetap Waspada, Banjir Bandang Susulan di Luwu Utara Masih Berpotensi Terjadi

Banjir bandang susulan masih sangat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Suryana Anas
Istimewa
Kondisi Sungai Radda, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan, pasca banjir bandang. 

TRIBUNLUTRA.COM, MASAMBA - Banjir bandang susulan masih sangat berpotensi terjadi di wilayah Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Hal itu berdasarkan hasil surveillance Sulawesi Community Foundation (SCF) di hulu Sungai Radda dan Sungai Maipi pada 6-10 Agustus 2020.

SCF melalui keterangan yang diterima TribunLutra.com, Senin (17/8/2020), diketahui tiga kesimpulan dari kegiatan surveillance.

Yaitu belum ditemukan bendung alami pada saat dilakukan surveillance di aliran Sungai Maipi dan Sungai Radda.

Longsoran pada daerah hulu masih berpotensi terjadi khususnya pada lokasi yang terbuka dan curam akibat longsoran yang sebelumnya terjadi.

Masih sangat banyak ditemukan sedimentasi di daerah hulu khususnya di badan dan sekitar Sungai Maipi dan Sungai Radda.

Selain menampilkan kesimpulan, SCF juga menyampaikan tiga rekomendasi.

Pertama pemetaan 3D untuk koridor badan sungai yang terdampak untuk mengetahui volume sedimentasi yang masih tertinggal dan potensi sedimen baru.

Dua perencanaan tataguna lahan berbasis mitigasi bencana dan ketiga resettlement pada area bantaran sungai yang sudah tidak layak huni dan berpotensi terkena banjir bandang susulan.

Sebagai informasi, SCF adalah sebuah organisasi nirlaba berbentuk yayasan didirikan oleh multi stakeholder.

Mulai dari kelompok masyarakat/adat, LSM/ornop, perguruan tinggi, aliansi jurnalis lingkungan, dan pemda/dinas kehutanan provinsi yang peduli terhadap kondisi Pengelolaan Sumber Daya Alam (PSDA) Sulawesi.

Mereka melakukan surveillance berdasarkan Surat Bupati Luwu Utara Nomor: 020/163/UMUM/SETDA perihal permintaan melakukan surveillance di Sungai Radda dan Sunga Maipi.

Menyusul isu berkembang terkait dengan bendung alami dan ilegal loging/pembalakan.

Laporan Wartawan TribunLutra.com, Chalik Mawardi

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved