Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Serba-serbi tentang Paskibraka, Mulai dari Sejarah Berdirinya, Formasi, hingga Makna Lambangnya

Tahun ini, di tengah pandemi Covid-19, anggota Paskibraka yang bertugas di Istana Merdeka hanya berjumlah 8 orang.

Penulis: Desi Triana Aswan | Editor: Anita Kusuma Wardana

Sejarah

Paskibra tingkat Kabupaten Gowa mengibarkan bendara merah putih di Halaman Kantor Bupati Gowa, Jl Masjid Raya, Kecamatan Somba Opu, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, Senin (17/8/2020).

Sejarah paskibraka di mulai pada tahun 1946 Presiden Soekarno memanggil ajudannya saat itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar.

Presiden Soekarno memerintahkan untuk melakukan persiapan upacara detik-detik proklamasi yang akan diadakan di Yogyakarta pada saat itu.

Tepatnya di istana Presiden Gedung Agung Yogyakarta.

Atas perintah langsung presiden, Mayor (Laut) M. Husein Mutahar bersiap mencari cara memperingati detik-detik proklamasi.

Terbesit dalam benak Husein untuk sebaiknya upacara peringatan tersebut dilakukan oleh pemuda-pemudi bangsa dari seluruh penjuru Indonesia.

Hal ini sebagai perwujudan bahwa merekalah yang akan menjadi pemimpin bangsa di kemudian hari.

Namun, pada saat itu suasana serta infrastruktur transportasi antar pulau masih belum berkembang.

Gagasan itu urung dilakukan.

M. Husein Mutahar pun hanya bisa menghadirkan lima orang yang terdiri dari tiga pemuda dan dua pemudi.

Lima orang tersebut sebagai perlambangan dari pancasila.

Kelima orang tersebut berasal dari berbagai daerah yang kebetulan saat itu berada di Yogyakarta.

Formasi lima orang tersebut tetap dilakukan sampai upacara Detik-Detik Proklamasi di tahun 1949 di Yogyakarta.

Formasi lima tersebut dinamakan Pasukan Penggerek Bendera.

Pada tahun 1950 terjadi perpindahan kembali ibukota Republik Indonesia dari Yogyakarta ke Jakarta.

Sejak itu Mayor (Laut) M. Husein Mutahar tidak lagi mengemban amanah sebagai Pembina Pasukan Penggerek Bendera.

Pengibaran Bendera Pusaka pada setiap 17 Agustus di Istana Merdeka diambil alih oleh Rumah Tangga Kepresidenan hingga Agustus 1966.

Selama di Jakarta pun Pasukan Penggerek Bendera adalah para pelajar dan mahasiswa dari seluruh Indonesia yang saat itu sedang berada di Jakarta.

Pada masa kepemimpinan Presiden ke-II yakni Soeharto pada tahun 1967.

Husein Muhatar dipanggil untuk menangani masalah Pengibaran Bendera Pusaka.

Ketika mendapat tugasnya kembali Husein muhatar merealisasikan idenya mengenai Pasukan Penggerek Bendera pada tahun 1946.

Sama dengan formasi barisan yang digunakan saat ini.

Selanjutnya
Formasi
Halaman
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved