LDII Gelar Rapimnas Secara Virtual, Berikut Jadwalnya

TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Pengurus Dewan Pimpinan Wilayah Lembaga Dakwah Islam Indonesia Sulawesi Selatan (DPW LDII Sulsel) berkunjung ke Redaksi Harian Tribun Timur, Jl Cendrawasih, Makassar, Senin (17/8/2020).

Ketua LDII Sulsel, Abri MP menyampaikan rencana kegiatan rapat pimpinan nasional (Rapimnas) LDII 2020.

Abri didampingi Ishak Andi Ballado (sekretaris) dan Ilmaddin (wakil sekretaris).

“Rencananya Rapimnas dilaksanakan secara daring selama dua hari. Mulai Rabu sampai Kamis 19-20 Agustus 2020. Kami berharap Rapimnas LDII bisa menjembatani aspirasi DPW sehingga LDII dapat mencapai visi misinya mewujudkan Islam Rahmatan lil alamin,” katanya, Senin (17/8/2020).

Ia menambahkan, tujuan pelaksanaan Rapimnas ialah untuk memilih pejabat Ketua Umum LDII.

Nantinya, tugas pejabat ketua umum yakni, mempersiapkan musyawarah nasional (Munas).

“Disamping itu pejabat ketua umum yang akan terpilih mendapat kewenangan untuk bertindak atas nama organisasi secara penuh,” katatanya.

“Termasuk berwenang menandatangani SK (surat keputusan) kepengurusan DPW LDII Provinsi yang telah berakhir masa kepengurusannya, dan mengisi kekosongan dalam struktur kepengurusan DPP,” jelasnya menambahkan.

Adapun tema pada Rapimnas LDII 2020 yakni “Kontribusi Berkelanjutan LDII untuk Indonesia Bangkit dan Maju” dan dilaksanakan menggunakan zoom meeting.

Ia menambahkan, lokasi kegiatannya, dari Kantor DPP LDII di Senayan Jakarta dengan peserta terbatas.

Sementara peserta Rapimnas meliputi utusan pengurus DPW dari 34 provinsi dan Dewan Pimpinan Daerah (DPD) kabupaten/kota se-Indonesia.

“Pengurus harian DPW LDII Provinsi sepuluh orang sebagai peserta dan pengurus harian DPD lima orang juga sebagai peserta. Dewan penasehat DPW dan DPD sebagai peninjau,” ujarnya.

Tidak hanya itu, pengasuh pondok pesantren/pondok pesantren mini, pondok pesantren mahasiswa yang ada di wilayah masing-masing sebagai peninjau berjumlah masing-masing dua orang.

“Adapun utusan terdiri dari Pondok Pesantren Roudhotul Jannah Makassar, Pondok Pesantren Kutubusittah Babussalam Makassar, Pondok Pesantren Mahasiswa (PPM) Al-Mukhlis Makassar, dan Yayasan Nurussalam Al-Mubarok Lamasi,” tegasnya.

“Termasuk juga pimpinan sekolah-sekolah di lingkungan LDII yang ada di wilayahnya masing-masing sebagai peninjau itu masing-masing dua orang, termasuk Ketua Yayasan Budi Utomo Makassar,” tegasnya menambahkan.