Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Tribun Luwu Utara

Begini Progres Pembangunan Tanggul Sementara untuk Cegah Terulangnya Banjir Bandang di Lutra

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman dikumpulkan.

Penulis: Chalik Mawardi | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN TIMUR/CHALIK
Excavator dan pekerja membangun tanggul sementara dengan menggunakan metode geotextile di Sungai Masamba, Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan. 

TRIBUNLUTRA.COM, BAEBUNTA - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terus membantu penanganan darurat banjir bandang di Kabupaten Luwu Utara, Sulawesi Selatan.

Banjir bandang terjadi Senin (13/7/2020) lalu, disebabkan luapan air Sungai Masamba, Sungai Radda (anak Sungai Masamba), dan Sungai Rongkong akibat curah hujan yang sangat tinggi di hulu sungai.

Hingga kini, Kementerian PUPR masih mengoperasikan 30 unit excavator, 4 unit dozer, 29 unit dump truck, dan 22 unit pompa air alkon di enam kecamatan terdampak.

Kecamatan Masamba, Sabbang, Baebunta, Baebunta Selatan, Malangke Barat, dan Malangke.

Sebagai langkah cepat penanganan darurat, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono telah menginstruksikan agar lumpur pasir yang dibersihkan dari permukiman dikumpulkan dan dimasukkan ke geobag.

Untuk dimanfaatkan menjadi tanggul sementara di bantaran Sungai Rongkong, Radda, dan Masamba.

Agar tidak terjadi luapan material dari sungai-sungai tersebut saat terjadi hujan di hulu.

"Untuk penanganan permanen nantinya dilakukan normalisasi sungai dengan pengerukan, perbaikan alur sungai dan pembuatan tanggul sungai dengan struktur permanen," kata Menteri Basuki dalam keterangan tertulisnya diterima TribunLutra.com, Minggu (16/8/2020).

Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang tengah mengerjakan normalisasi pada Sungai Masamba, Sungai Radda, dan Sungai Rongkong.

Pekerjaan normalisasi Sungai Radda telah dimulai sejak 25 Juli 2020 dengan total panjang sungai yang telah ditangani 1.021 meter.

Menurut Kepala BBWS Pompengan Jeneberang Ditjen Sumber Daya Air Kementerian PUPR Adenan Rasyid pekerjaan di Sungai Radda juga diikuti pembuatan geotextile atau tanggul di kiri aliran sungai dengan struktur permanen yang telah dimulai sejak 30 Juli 2020.

Saat ini pekerjaan tersebut sudah sepanjang 369 meter untuk layer 1, sementara untuk layer 2 sudah sepanjang 192 meter, layer 3 97 meter, dan layer 4 69 meter.

Total sebanyak 5 excavator dikerahkan untuk pekerjaan di Sungai Radda.

Untuk di Sungai Masamba, pekerjaan tanggul sungai sementara sudah dikerjakan sepanjang 2.577 meter dan juga dilakukan pembuatan geotextile atau tanggul pada kanan aliran sungai.

Dengan struktur permanen yang sudah terpasang sepanjang 328 meter (layer 1), 208 meter (layer 2), dan 60 meter (layer 3).

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved