Makassar Mulia
Kota Makassar Komitmen Dalam Kreatifitas

Opini

Refleksi 17 Agustus, Bagaimana Menghormati Bendera dalam Islam

AJARAN Islam sangat menekankan pentingnya untuk saling menghormati. Bahkan terhadap jenazah Yahudi harus dihormati.

Editor: Edi Sumardi
DOK PRIBADI
Dosen Universitas Islam Makassar dan Ketua Matan Sulsel, Mahmud Suyuti 

Jadi penghormatan terhadap bendera bukan karena zat bendera itu sendiri, tetapi lebih pada mengenang para pejuang yang berkorban untuk kedaulatan tanah air, bangsa dan negara tercinta.

Penghormatan terhadap bendera bukanlah kemusyrikan karena penghormatan tersebut bukan dalam arti penyembahan selain Allah SWT, melainkan sebagai bentuk dan cara menghormati para pejuang, mengenang jasa-jasa mereka dan sebagai simbol kecintaan terhadap bangsa.

Jadi penghormatan terhadap bendera persis sama esensinya dengan cara kita menghormati Nabi SAW.

Esensinya sama dengan cara kita menghormati para alim ulama sebagai pewaris Nabi SAW., demikian pula sama dengan cara kita menghomati kedua orang tua.

Menghormati Nabi SAW, para ulama dan kedua orang tua bukan berarti menyembah mereka tetapi mengenang atas jasa-jasanya dan memuliakannya.

Dengan demikian, menghormati bendera bukan perihal baru (bid’ah) karena sudah menjadi tradisi sejak masa Nabi SAW, sahabat, tabiin sampai saat saat ini.

Tradisi menghormati bendera sebagai sarana efektif untuk dijadikan wasilah dalam memuliakan pejuang kemerdekaan dan para ulama serta orang-orang tua kita terdahulu yang telah berjihad untuk memerdekakan bangsa ini.

Selain itu, menghormati bendera adalah sebagai simbol untuk mengobarkan semangat kecintaan terhadap bangsa dan negara, bentuk kecintaan terhadap tanah air sebagaimana Nabi SAW setiap berjihad selalu mengikut sertakan bendera untuk dijadikan simbol mempertahankan kedaulatan.

Imam al-Asqlani menjelaskan bahwa Nabi SAW dalam setiap peperangan berjihad di jalan Allah SWT memberikan panji-panji berupa bendera kepada setiap pemimpin Kabilah.

Di bawah panji itu mereka berperang membela keadilan dan kedaulatan (Fathul Bari, juz VI halaman 127)

Bendera merah putih sebagai simbol kedaulatan NKRI, sepatutnya dihargai dan dihormati sebagaimana kabilah-kabila di zaman Nabi SAW menghormati benderanya sebagai tanda identitas mereka.

Bendera-bendera di zaman itu mereka gunakan sebagai tanda bagi masing-masing golongan.

Setiap golongan menjaga betul kemuliaan benderanya.

Setiap kali bendera terangkat, menunjukkan keagungan sebuah kabilah.

Demikian sebaliknya ketika bendera dilecehkan sama halnya merendahkan martabat kabilah.

Halaman
123
Sumber: Tribun Timur
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved