Ternyata Inilah Penyebab Ormas Laskar Solo Serang Midodareni Anak Habib Umar Assegaf, Diungkap Memed
Ternyata inilah penyebab anggota ormas serang acara pernikahan anak Habib Umar Assegaf di Solo
"Kalau apabila waktu yang ditetapkan tidak ada keinginan atau iktikad baik untuk menyerahkan diri, kami akan melakukan penangkapan dengan cara kami. Karena perbuatan mereka sudah jelas mencoreng kebhinekaan yang ada di negara kita," kata Kapolres.
Pemicu penyerangan
Ia mengatakan pengeroyokan dilakukan karena kegiatan yang digelar tak sesuai dengan mereka.
Menurut Memed, ada kelompok masyarakat menduga kegiatan di rumah Habib Umar Assegaf pada malam itu berkaitan dengan aliran kepercayaan tertentu.
"Informasi kami dapat dari pihak kepolisian bahwa mereka menyatakan ada kegiatan terlarang," kata Memed.
Ia menjelaskan hal itu sempat ditanyakan perwakilan dari ormas yang datang ke rumahnya.
"Kami mendapat informasi, kebetulan sekitar 17.00 WIB lewat, ada yang menanyakan kegiatan tersebut kegiatan apa," kata Memed.
"Ada dua orang dari pihak mereka, dua orang mengonfirmasi ada kegiatan apa," lanjutnya.
Keluarga lalu berusaha memberikan pengertian bahwa kegiatan itu adalah doa bersama sebagai bagian dari adat pernikahan.
Tidak hanya itu, mereka juga mempersilakan untuk melihat sendiri seperti apa kegiatan yang dilakukan penyelenggara acara.
"Sudah diberikan informasi bahwa ini adalah mantenan. Ada mantenan di dalam," jelasnya.
"Kalau tidak percaya monggo dicek ke dalam, ada dari pihak orang rumah yang bicara seperti itu," kata Memed.
Dikutip dari Tribun Solo, Memed menyampaikan setelah acara midodareni muncul personel polisi yang menanyakan hal yang sama.
Kapolda janji usut tuntas
Sementara itu Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol Ahmad Luthfi menegaskan akan mengusut tuntas kasus dugaan penganiayaan itu.
"Kita sudah mengantongi nama-nama para pelaku yang akan kita lakukan pengejaran. Dan saya Kapolda Jawa Tengah sudah perintahkan kepada seluruh Kapolres tidak ada tempat bagi kelompok (intoleran) di wilayah hukum Jawa Tengah, apalagi di Solo," kata dia.
Kapolda Jawa Tengah tersebut juga menegaskan komitmen polisi untuk melawan anarkisme dan intoleransi.
"Kita tidak akan berikan ruang pada aksi intoleran," katanya sebagaimana dikutip dari Tribun Solo.(tribun solo/tribun jateng/kompas.com)