PESyar 2020
Pekan Ekonomi Syariah Dorong Sulsel Jadi Hub Ekonomi Syariah di Indonesia
Tak hanya melulu soal serius, Bank Indonesia juga menghadirkan talent yang akan menghibur dan memberikan dakwah.
Penulis: Muh. Hasim Arfah | Editor: Hasriyani Latif
TRIBUN-TIMUR.COM, MAKASSAR - Direktur Advisory dan Pengembangan Ekonomi BI Sulsel, Endang Kurnia Saputra menggelar konferensi pers pelaksanaan Pekan Ekonomi Syariah Bank Indonesia 2020.
Adang, sapaan akrab Endang, mengatakan, even Pekan Ekonomi Syariah akan digelar secara virtual.
"Jadi, masyarakat bisa mengikuti event ini secara virtual," katanya di Hotel Claro, Jl AP Pettarani, Makassar, Sulsel, Rabu (12/8/2020).
Dalam event ini, Bank Indonesia mendorong Sulsel menjadi hub ekonomi syariah di Indonesia.
"Makanya, kami mengajak industri halal sebagai pertumbuhan ekonomi baru," katanya.
Sulsel adalah peredaran uang terbesar kedua setelah Surabaya untuk penyaluran uang.
Bank Indonesia mendorong Sulsel untuk mengembangkan ekonomi syariah.
Tak hanya melulu soal serius, Bank Indonesia juga menghadirkan talent yang akan menghibur dan memberikan dakwah.
Adang mengatakan, potensi ekonomi syariah Sulsel sangat besar.
Indonesia Belum Resesi Adang memastikan Indonesia belum masuk resesi tapi kontraksi.
"Ini bukan resesi karena kan baru satu triwulan, ini adalah kontraksi. Baru bisa dikatakan resesi kalau 1 tahun, ekonomi syariah bisa menjadi solusi," katanya.
Ia mengatakan, basis makanan halal, pariwisata halal, sektor keuangan yang halal.
"UMKM binaan BI akan didorong untuk mendapatkan sertifikasi halal," katanya.
Menurutnya, makanan halal bisa dicapai dengan mengembangkan makanan halal.
"Petani Sulsel menghasilkan 4 juta ton pertahun padahal sawah di Sulsel hanya 8 persen irigasi dan sudah menghasilkan 4 juta ton. Bagaimana kalau irigasi 50 persen, bisa sampai 10 juta ton," katanya. (*)